Kinerja BPP KostraTani Wee Karou Layak jadi Contoh
Indonesia Agricultural Extension Connected through the KostraTani
Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sumba, NTT[B2B] - Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Wee Karou, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur [NTT], layak dijadikan contoh. Sebab telah menciptakan kinerja yang baik antara penyuluh dan petani.
Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Siti Munifah memberikan apresiasi saat meluncurkan BPP Wee Karou sebagai BPP Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani].
"Semangat BPP ini luar biasa, sehingga dibutuhkan koordinasi dengan anak muda dan petani milenial yang mengerti IT agar membantu dalam mempercepat proses pelaporan ke Agriculture War Room atau AWR," katanya pada Rabu [11/11].
Menurutnya, tahun 2020 seharusnya Wee Kerou menjadi salah satu BPP yang dapat difasilitasi sarana IT yang diharapkan akan mempermudah proses pelaporan.
"Namun, banyak daerah yang belum merealisasikannya, dikarenakan terjadi pandemi Covid-19, semua DAK kembali ditarik sehingga tidak bisa direalisasikan," tambahnya.
Siti Munifah meyakinkan ditahun 2021 anggaran tersebut diusulkan melalui dana alokasi khusus guna meningkatkan performa yang lebih layak sebagai BPP Kostratani.
Koordinator BPP Wee Karou, Ludgardis Nima mengatakan saat ini sudah melakukan percontohan irigasi teknis sederhana yang sudah diaplikasikan oleh petani.
"Walaupun banyak keterbatasan, tapi kami bersama yang lain siap menjalankan program yang akan melaporkan seluruh kegiatan dan pelaporan data secara turin setiap minggunya, sesuai dengan tujuan Kostratani, sebagai salah satu single data pertanian," kata Ludgardis.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat, Amos Rohi Dida berharap dengan IT yang tersedia akan menjadi kekuatan bagi penyuluh dan pengembangan pertanian.
"Ditengah keterbatasan personil penyuluh yang mengawal dua desa, kedepan akan bertambah lagi. Sehingga satu penyuluh hanya bisa mendampingi satu desa agar kinerjanya lebih maksimal dan hasilnya lebih terlihat dalam meningkatkan produksi," kata Amos Rohi Dida.
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] secara terpisah berharap peran BPP semakin memaksimalkan dengan dukungan Kostratani.
"Transformasi yang dilakukan bertujuan untuk memaksimalkan peran BPP. Sebab Kostratani adalah pusat gerakan pembangunan dan pembelajaran pertanian," kata Dedi.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo juga kerap kali menyampaikan dalam berbagai kesempatan.
"Dengan Kostratani, kita akan mempercepat pembangunan pertanian. Dan pembangunan pertanian itu dilakukan dari lapangan, mulai dari tingkat desa dan kecamatan," kata Mentan Syahrul. [Cha]
