Mentan Ajak Insan Pertanian Sultra lanjutkan Swasembada Pangan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Mentan Ajak Insan Pertanian Sultra lanjutkan Swasembada Pangan
BPPSDMP KEMENTAN: Mentan Amran Sulaiman secara tidak terduga bertemu sahabat lamanya, Anto dan Antonius, sesama rekan penyuluh yang 20 tahun lalu sama-sama bertugas di Konawe.

Konawe, Sultra [B2B] - Rangkaian kegiatan Pembinaan Petani dan Penyuluh Kementerian Pertanian oleh Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman berlanjut ke Provinsi Sulawesi Tenggara [Sultra] yang kegiatannya dipusatkan di Lapangan Kantor Bupati Konawe, Kamis [11/1].

Pembinaan SDM pertanian bertajuk ´Dukungan Penyuluh dan Petani bagi Peningkatan Produksi Padi dan Jagung di Provinsi Sulawesi Tenggara´, dihadiri 2.500 petani dan penyuluh Sultra yang didampingi Sekretaris Daerah [Sekda] Kota Kendari, Asrun Lio mewakili Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dan turut dihadiri Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Lampung, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah yang dipusatkan pada sentra-sentra produksi pangan pokok di sejumlah provinsi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran Sulaiman mengajak insan-insan pertanian Sultra untuk melanjutkan swasembada pangan seperti yang pernah dicapai pada 2017, 2019 dan 2020.

Menurutnya, Sultra merupakan salah satu daerah di Indonesia yang begitu kaya akan pangan lokal seperti jagung, ubi dan sagu.

Mentan Amran yang bertemu langsung dengan penyuluh se-Sultra juga memberikan sejumlah motivasi.

“Saya yakin Indonesia bisa swasembada di Sulawesi Tenggara. Terlebih Konawe merupakan lumbung pangan untuk wilayah Sulawesi Tenggara. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan bangsa, kita swasembada yang bekerja adalah kita, petani dan penyuluh, untuk itu harus kita lanjutkan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mentan juga mengucapkan terima kasih pada seluruh penyuluh pertanian Sultra yang telah memberikan dukungan aktif dalam peningkatan produktivitas sektor pertanian.

Mentan Amran juga menyebut petani dan penyuluh sebagai pahlawan pangan Indonesia. Ia mengaku dulunya pernah menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL dan kembali menjadi Menteri Pertanian untuk bekerja bersama PPL membantu aktivitas produksi petani dilapangan.

“Saya ini dulu PPL. PPL adalah pelayan petani Indonesia, saya kembali [menjadi menteri pertanian] untuk Anda.Kalian semua pahlawan pangan Indonesia, kami terbiasa kerja hingga ke pelosok sampai ke ujung. Kami ingin petani merasakan kehadiran pemerintah,” tuturnya.

Hal yang menarik pada kegiatan itu, Mentan Amran secara tidak terduga bertemu sahabat lamanya sesama rekan penyuluh yang 20 tahun lalu sama sama bertugas (di Konawe) menjadi penyuluh lapangan, Anto dan Antonius.

Keduanya diminta Amran untuk naik ke atas panggung, untukberdialog dan bernostalgia mengenang masa sulit menjadi penyuluh pertanian.

"Saya di sini bukan untuk mempermalukan teman-temanku, tapi hanya ingin bernostalgia menceritakan perjalanan hidup, melalui masa-masa sulit menjadi penyuluh sekaligus memotivasi yang hadir di sini. Disiplin dan kerja keras adalah kunci kesuksesan apa pun yang kita kerjakan," katanya.

"Mau sukses? Jangan meminta minta. Mau sukses? Kerja keras dan jangan pernah mengambil yang bukan haknya," imbuhnya.

Sedangkan Anto dan Antonius tidak mengira akan dipanggil oleh Mentan Amran keatas panggung. Mereka senang Mentan Amran masih mengingat mereka. 

Keduanya mengaku mengenal sosok Amran sebagai pekerja keras sejak muda, sekaligus disiplin. Mereka tidak heran kalau Amran Sulaiman bisa menjadi Menteri Pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Sultra serta untuk memotivasi para petani dan pihak terkait, penyuluh pertanian merupakan garda terdepan. 

Penyuluh, katanya, adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada. 

"Penyuluh harus mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung," kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, melalui pertemuan tersebut iharapkan para petani dan penyuluh dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan.

Sebagai informasi, kegiatan pembinaan penyuluh dan petani ini diawali dengan Bimbingan Teknis Gerakan Tani Pro Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung, peninjauan pameran produk-produk pertanian maupun hasil olahan dari Dinas Pertanian, Pengelola P4S dan UPT lingkup Kementan. Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP dan penyerahan sejumlah bantuan. [ekosaputra/timhumas bppsdmpkementan]

Kendari of Southeast Sulawesi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.