Perkuat Jejaring, Kementan Tinjau Petani Cabai Kalsel Binaan YESS

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Perkuat Jejaring, Kementan Tinjau Petani Cabai Kalsel Binaan YESS
SMKPPN BANJARBARU: Manajer Program YESS PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia [kanan] menyerahkan tanda mata pada Penerima Manfaat Program YESS Klaster Cabai Berkah Bersama di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Banjar, Kalsel (B2B) - Regenerasi Petani dan Penumbuhan jiwa wirausaha pertanian menjadi fokus dari program Kementerian Pertanian (Kementan) salah satunya dengan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang merupakan kerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD). 

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus berupaya meningkatkan produksi pangan strategis. Hal ini tentunya perlu dukungan dari SDM pertanian yang memiliki potensi besar yang berasal dari usia produktif.

Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti bahwa Program YESS menjadi salah satu barometer menciptakan petani milenial yang memberdayakan sumber daya alam (SDA) dengan kekuatan sumber daya manusia (SDM) di dunia bisnis bagi pemuda tani di pedesaan.

Seperti diketahui, SMK-PP Negeri Banjarbaru, ditunjuk sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dari Program YESS untuk wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. 

PPIU Kalsel di akhir Program YESS kali ini melakukan studi banding bersama kelompok penerima bantuan agribisnis (HK) Kluster ke Kelompok yang sukses sebagai tindak lanjut dari kunjungan ke beberapa Lokasi Usaha HK Kluster di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan.

PPIU YESS Kalsel

PPIU Kalsel dikomandani oleh Manajer Program, Angga Tri Aditia hadir bersama Dinas Pertanian, BPP Karang Intan mengunjungi ke beberapa penerima manfaat Program YESS ke Klaster Cabai Berkah Bersama, Senin (07/07/2025).

Manajer PPIU Kalsel, Angga menyampaikan bahwa Studi Banding bersama Kelompok Kluster ke kelompok yang sukses sebagai tindak lanjut dari kunjungan ke beberapa Lokasi Usaha Kluster. 

"Kegiatan bertujuan melihat kesuksesan kelompoknya, sekaligus menghubungkan komunikasi antar kelompok dan instansi," katanya.

Dengan adanya kegiatan tersebut, kata Angga, kita harus memperkuat jejaring antar kelompok tani, menyambung komunikasi secara langsung kepada instansi terkait agar permasalahan yang dialami kelompok tani dapat diberikan formula yang dapat menangani masalah yang ada.

“Serta menjadi forum berbagi bagi para kelompok tani dalam sharing teknologi agar para petani dapat menggunakan teknologi dalam pelaksanaan usaha tani serta dapat mengelola manajemen dan pencatatan keuangan usahanya, kami harapkan para petani muda ini memiliki inisiatif dalam bermitra secara mandiri selepas berakhirnya program YESS nantinya”, pungkas Angga.

Penyuluh BPP Karang Intan, Sigit menambahkan, kami turut berbangga karena klaster ini menjadi tempat berkunjung bagi para kelompok tani lainnya. Kami harap nantinya klaster yang telah terbentuk bisa terus bertahan dan menjadi motivasi serta memberi semangat untuk kelompok klaster lainnya, katanya.

Ditambahkan, Purnama Sari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar menyampaikan, kami sebagai Dinas akan terus mengawal mengenai keberlanjutan petani muda guna mempertahankan semangat dan menularkan kepada petani lainnya, serta nantinya dapat menjadi pelopor bagi petani muda yang masih berjalan kurang signifikan, tambahnya. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]

 

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.