Gandeng Polri, Kementan Wujudkan Generasi Milenial Pertanian Anti Korupsi

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gandeng Polri, Kementan Wujudkan Generasi Milenial Pertanian Anti Korupsi
PEPI SERPONG: Direktur PEPI Serpong, Muharfiza [ke-3 kiri] bersama Kasubdit II Dittipidkor Bareksrim Polri, Kombes Bhakti Eri Nurmansyah [ke-3 kanan] didampingi Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni PEPI, Enrico Syaefullah [ke-2 kanan] dan Kasubbag Umum, Irwanto [kiri]. [Foto: PEPI/Adist]

Tangerang, Banten [B2B] - Dalam upaya menumbuhkan kesadaran publik dan peran serta generasi millennial pertanian dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi, tanggal 9 Desember ditetapkan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia). Peringatan Hakordia merupakan momentum membangun kesadaran seluruh elemen bangsa mengenai bahaya korupsi.

Guna menciptakan generasi millenial pertanian anti korupsi, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] Kasubdit II Dittipidkor Bareksrim Polri, Kombes Bhakti Eri Nurmansyah pada kegiatan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa [Mabidama] Tahun Akademik 2023/2024 yang dihadiri Direktur PEPI, Muharfiza beserta jajarannya di Tangerang, Banten pada Selasa [6/9].

Upaya tersebut sejalan arauah Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang mengajak generasi milenial memberantas korupsi dan menjaga ketahanan pangan nasional, karena korupsi pada sektor pertanian dapat menjadi cikal bakal krisis pangan yang bisa merusak persatuan Indonesia.

"Sebagai instansi pemerintah yang bertugas menjaga ketahanan pangan Indonesia, saya mengajak generasi muda menolak korupsi terutama pada sektor pertanian," katanya.

Mewujudkan hal itu, kata Mentan, Kementan menggaungkan semangat ´Jaga Pangan, Jaga Masa Depan´ sebagai bentuk komitmen antikorupsi untuk pertanian Indonesia.

"Salah satu yang bisa dilakukan adalah jaga panganmu. Pangan ini paling penting. Kita ini terbesar keempat di dunia. Kalau makananmu belum beres, apa yang bisa terjadi? Apalagi ditambah korupsi? Jangan biarkan kekacauan ini terjadi di generasimu, anak-anakku," kata Mentan Syahrul.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa korupsi merupakan musuh bersama yang harus dilawan untuk menjaga kesejahteraan Indonesia di masa mendatang. Generasi muda sebagai kunci masa depan, perlu memiliki kesadaran terhadap pentingnya menjaga diri dari perilaku korupsi.

“Kampus adalah harapan dan masa depan bangsa. Kesadaran generasi muda kita harapkan dapat mewujudkan generasi muda yang berintegritas dan sadar akan ketahanan pangan. Kokohnya pertanian adalah kokohnya bangsa dan rakyat Indonesia," kata Dedi Nursyamsi.

Direktur PEPI Muharfiza mengimbau seluruh mahasiswa, bahwa pada saat ini hampir setiap negara memiliki keuntungan dari perkembangan populasi, yaitu adanya generasi muda yang semakin berpendidikan serta memiliki kemampuan mengembangkan dirinya secara independen.

"Generasi muda adalah calon pemimpin di masa depan, Indonesia tahun 2045 akan mendapat Bonus Demografi, dimana usia produktif sangat banyak, namun secara kualitas dan moral perlu ditingkatkan agar tidak terkontaminasi oleh praktik korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN," katanya.

Muharfiza didampingi Kombes Bhakti Eri Nurmansyah mengatakan komitmennya akan bersama-sama menentukan strategi membentuk kultur anti korupsi khususnya investasi SDM sebagai human capital pada pendidikan vokasi di PEPI.

Beberapa poin yang sudah dan akan dilakukan di antaranya, Kementan dan Polri menandatangani Nota Kesepahaman [MoU] tentang Pendampingan dalam Pemeliharaan Keamanan pada Pelaksanaan Pembangunan Pertanian.

“Berkenaan dengan MoU tersebut, PEPI dan Polri akan membuatkan turunan kesepakatan tersebut dalam hal pendidikan vokasi untuk menumbuhkan budaya anti korupsi di lingkungan kita," tambah Muharfiza.

Kombes Bhakti EN mengatakan bahwa mahasiswa PEPI perlu mengetahui budaya integritas yang mempersempit  terjadinya korupsi. Dalam konteks wawasan kebangsaan, budaya integritas memiliki kedekatan dengan implementasi nilai-nilai kebangsaan yang terkandung pada Empat Konsensus Dasar Bangsa, untuk itu, harus memiliki budaya integritas, wawasan dan karakter kebangsaan yang kuat.

“Nantinya, budaya integritas akan diberikan pada kuliah umum kepada seluruh mahasiswa PEPI dan untuk calon mahasiswa baru kita berikan penanganan awal dalam anti korupsi,” katanya lagi. [andriawan/timhumaspepiserpong]

Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.