Dukung PAT Kalsel, Kementan bersama Petani Tanam Padi

Indonesian Govt Seeks to Increase Agricultural Production

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi


Dukung PAT Kalsel, Kementan bersama Petani Tanam Padi
BPPSDMP KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti (ke-3 kanan) didampingi Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso (kanan) melakukan tanam padi Bersama di Kalimantan Selatan.

Banjar, Kalsel [B2B] - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong program perluasan Areal Tanam (PAT) Padi melalui berbagai kegiatan seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi dan penanaman padi gogo.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan mengatakan, solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah Perluasan Areal Tanam (PAT). Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat," jelasnya. 

Memaksimalkan program perluasan Areal Tanam (PAT) diatas, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Idha Widi Arsanti berkunjung dan melakukan tanam padi Bersama di Kalimantan Selatan.

Tanam padi Bersama Kepala Badan PPSDMP ini, bertempat di Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Rabu (14/8).

Adapun jenis padi yang yang ditanam di sawah milik Kelompok Tani Serasi, Desa Sungai Batang adalah varietas benih PB 42 dan Siam Madu dengan luasan yang ditanami kurang lebih 50 ha. 

Dalam kesempatan ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti menegasakan bahwa PAT ini untuk memenuhi kebutuhan pangan yang kedepannya akan semakin meningkat. 

“PAT ini bisa di fokuskan karena kebutuhan kedepan akan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia. Selain itu kami berharap nantinya ada pemberdayaan KWT yang telah mampu berusaha agar dapat di tularkan ke sekitarnya.”, Terang Idha Widi Arsanti.

Kepala Badan menambahkan, "Peran penyuluhan dalam pengawalan PAT juga sangat krusial untuk memastikan bahwa teknik dan metode yang digunakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Penyuluh pertanian diharapkan dapat memberikan bimbingan dan dukungan teknis yang diperlukan bagi petani di setiap kabupaten," Tambahnya. 

Kegiatan mendukung Perluasan Areal Tanam ini selain diikuti Kepala Badan PPSDMP, diikuti juga  Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Kepala Dinas Pertanian Kab.Banjar, Kepala Sekolah SMK-PP Negeri Banjarbaru, Kepala BPP Martapura Barat, Babinsa setempat, Petani dan Kelompok Tani Serasi Desa Sungai Batang, Kecamatan Martapura Barat.

Selain itu kegiatan ini juga dibantu oleh siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru yang telah diterjunkan untuk magang mendukung PAT di wilayah tanam padi ini, yang berjumlah 15 siswa. Selain diikuti siswa hadir juga 4 guru dan tentunya Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso.

“Kegiatan ini juga melibatkan siswa SMK PP Negeri Banjarbaru, yang baru kelas X. Mereka baru beberapa minggu bersekolah, namun langsung dikenalkan dengan dunia persawahan secara langsung", Ujar Budi.

"Dengan semangat kebersamaan ini, semoga jiwa pertanian mereka semakin terbentuk." Pungkas Budi.

Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid at theSouth Borneo Provincial Government Agriculture and Plantation Service office, to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area. Attended by the Head of the  Province Agriculture and Plantation Service and number of heads of district and city agricultural services.

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.