Rangkul Hipmi Sulsel, Mentan Ajak Pengusaha Muda Dukung Pertanian

Indonesian Govt Invites Young Entrepreneurs to Developing Agriculture

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rangkul Hipmi Sulsel, Mentan Ajak Pengusaha Muda Dukung Pertanian
HIPMI SULSEL: Mentan Syahrul Yasin Limpo pada Seminar Eksekutif bertajuk Urban Farming For Millenials yang digelar Hipmi Sulsel di Makassar [Foto: BPPSDMP]

Makassar, Sulsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI tiada lelah mengajak berbagai pihak mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya petani milenial, seperti ditempuh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang merangkul Himpunan Pengusaha Muda Indonesia [Hipmi] Sulawesi Selatan turut menggerakkan usaha pertanian.

Mentan Syahrul meyakini eksistensi dan keterlibatan Hipmi dapat mengubah mindset pertanian menjadi maju, mandiri dan modern berbasis ekspor.

"Hipmi memiliki tanggung jawab menentukan kemajuan Sulsel bagi kehidupan negeri, bangsa dan rakyat yang lebih baik ke depan. Bertani itu hebat. Petani muda itu keren," kata Mentan Syahrul pada Seminar Eksekutif bertajuk 'Urban Farming For Millenials' yang digelar Hipmi Sulsel di Makassar, Sabtu [27/11].

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini menekankan bahwa Hipmi harus mampu menemukan posisinya, sehingga dapat mendukung pertanian Indonesia menjadi lebih maju, mandiri dan modern. 

"Apabila Hipmi berpangku tangan, tidak berakselerasi menjadi petani milenial, maka negeri ini dikuasai negara lain khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Berusaha di sektor pertanian, tidak pernah menghianati hasil. Hipmi punya peluang menjadi petani sekaligus pengusaha pertanian yang hebat," kata Mentan Syahrul.

Dia mengingatkan, dengan Hipmi terjun ke pertanian, tentu pertanian kita semakin modern. Kita tidak lagi mengendarai traktor dengan manual, cukup memakai remote control dari jarak jauh. 

"Produksi komoditas pertanian kita pun naik dengan kualitas tinggi dan ekspor pun meningkat. Kuncinya, pada adik-adik Hipmi, yang harus mengembangkan inovasi dan artificial intellingence," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, peluang ekspor komoditas pangan Indonesia sangat tinggi seperti kopi, buah dan bunga berpotensi meningkatkan volume ekspor. Ada peluang ekspor bunga ke Belanda senilai Rp 5 triliunm begitu pula komoditas pangan lain ke mancanegara.

"Yang terpenting, kunci sukses di sektor pertanian adalah jangan berteori, yang terpenting, lakukan aksi nyata di lapangan. Butuh modal? Saya siapkan dana KUR [Kredit Usaha Rakyat] dan butuh lainnya, saya bantu, asal mau terjun menjadi petani," kata Mentan.

Harapan yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa generasi milenial adalah masa depan pertanian Indonesia. 

"Lewat merekalah, kita berharap pembangunan pertanian bisa dimaksimalkan. BPPSDMP terus berupaya agar Indonesia memiliki banyak petani milenial," kata Dedi.

Mengacu data Badan Pusat Statistik [BPS], di masa pandemi Covid-19, hanya sektor pertanian yang nilai ekspornya tumbuh positif. Nilai ekspor pertanian pada 2020 mencapai Rp390,16 triliun meningkat ke Rp451,77 triliun pada 2021. [Cha]

Makassar of South Sulawesi [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, the Agriculture Ministry in particular the Directorate General of Extension and Agricultural HR Development [BPPSDMP] carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.