Petani Go Digital, Bukalapak tampilkan Lapak KostraTani Online

Indonesian e-Commerce will Support Food Supply Chain

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani Go Digital, Bukalapak tampilkan Lapak KostraTani Online
TEKEN KERJASAMA: Mentan Syahrul Yasin Limpo dan Sekjen Kementan Momon Rusmono [kiri] menyaksikan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi dan Kepala BKP Agung Hendriadi teken kerjasama dengan Bukalapak [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Menjawab tantangan revolusi industri era 4.0, sektor pertanian Indonesia melangkah maju dengan Go Digital. Kementerian Pertanian RI memperluas pasar produk pertanian dengan marketplace [penyedia belanja online] Bukalapak sinergi dengan Lapak Kostratani Online yang bisa dimanfaatkan petani dari seluruh Indonesia.

"Kerjasama Bukalapak dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian serta Badan Ketahanan Pangan menandakan bahwa pertanian kita tidak seperti kemarin. Pertanian kita menandakan pertanian modern terus berlangsung," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Kamis [24/9].

"Kerjasama ini merupakan bukti kuat bahwa indonesia memiliki kemajuan dan kemandirian usaha yang terus berkembang pesat secara modern," kata Syahrul.

Dia menambahkan kerjasama ini juga menjadi bagian perluasan pasar sekaligus juga menjawab kebutuhan para petani dijembatani oleh Kostratani, petani juga memiliki pasar yang lebih jelas.

“Kementan selalu membantu petani memasarkan produk. Lewat kerjasama ini, kita melakukan perluasan pasar. Manfaatkan jalinan kerjasama ini meningkatkan nilai jual produk pertanian. Kini, pasar petani semakin jelas mata rantai penjualannya juga diperpendek,” kata Mentan.

Sementara Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi menyatakan Kementan akan terus mengembangkan pertanian modern. "Kerjasama ini juga membuktikan perkembangan pertanian modern karena ada inovasi teknologi 4.0 yang diterapkan. Penguatan pemasaran secara online juga bagian bergabungnya Bukalapak menjawab kebutuhan 4.0 tersebut.”

Dalam 10 tahun terakhir, katanya, industri e-commerce Indonesia tumbuh kompetitif 17%. Total perdagangan dari sektor pertanian rata-rata Rp180 triliun tiap tahun. Selain itu, e-Commerce ini juga stabil pada pandemi Covid-19. Acuannya, data Sea Insight pada Juni 2020, sebanyak 45% pelaku usaha mengubah strategi dan lebih aktif berniaga di e-Commerce.

“Kementan menggandeng Bukalapak, dan akan menjadi tempat menjual produk pertanian secara online. Saat pandemi Covid-19, sistem penjualan online bukan lagi kewajiban, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Saat pasar tradisional harus mengurangi kerumunan, berarti kita harus membangun pasar online, maka kita kerjasama dengan Bukalapak,” kata Dedi lagi.

Menurutnya, Bukalapak akan menjadi salah satu trigger untuk mengatrol nilai penjualan pertanian. Apalagi, pasar pertanian cenderung resisten sepanjang pandemi Covid-19. Saat perekonomian kontraksi minus 5,3%, pertanian tumbuh 2,19% [year on year/YoY] pada 2020. Sementara rata-rata Nilai Tukar Petani [NTP] pada Agustus 2020 meningkat 0,56%, lalu Nilai Tukar Usaha Petani [NTUP] di posisi 100,84 atau tumbuh 0,31%.

"Selama pandemi Covid-19 sistem pemasaran distribusi ikut terganggu. Ada jurang antara petani dan konsumen. Namun semua sudah diberikan solusinya. Bukalapak mengakomodir semua. Protokol kesehatan terjaga, lalu transaksi pasar berjalan normal," kata Kabadan SDM.

Dia menambahkan, untuk mendukung efektifitas transaksi secara online, seluruh petani dan penyuluh harus punya Lapak Kostratani Online. Didukung sejumlah keunggulan yang mendorong teknis transaksi lebih ringkas, begitu pula rantai pasok dan jarak tempuh.

"Petani memiliki banyak pilihan melakukan penjualan online maka petani harus memiliki Lapak Kostratani Online. Ada banyak keuntungan di situ. Konsumen sudah tersedia dan prosesnya sederhana," kata Dedi.

BPP KostraTani
Lebih lanjut, jalinan kerjasama ini juga menjadi bagian dari Peran BPP Kostratani, yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring kemitraan.

“Proses penjualan sangat singkat. Produk pertanian dari petani bisa langsung disalurkan ke Lapak Kostratani Online yang berada di Bukalapak. Nanti konsumen bisa langsung mendapatkan produk melalui aplikasi Bukalapak,” katanya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kualitas, produk dalam negeri bukan impor. Petani juga harus menyiapkan foto produk terbaik untuk menarik perhatian konsumen, deskripsi produk dengan benar dan bergabung pada laman Bangga Buatan Indonesia [BBI].

“Petani bisa mendaftar langsung ke aplikasi Bukalapak. Bisa ikuti Webinar pelatihan gratis menjadi pelapak melalui Lapak Kostratani Online. Produk pun harus dijual secara kontinyu dengan mengutamakan kualitas,"

Untuk mendukung kerjasama ini, Dedi meminta peran BPP benar-benar dimaksimalkan. Dedi sendiri yakin kerjasama ini bisa direspons dengan baik lantaran sekitar 5.300 BPP di Tanah Air telah terkoneksi dengan Agriculture War Room (AWR) di Kementerian Pertanian.

“Penyuluh harus membantu petani, mendampingi implementasi bantuan Kementan untuk petani. Petani jangan cuma hasilkan gabah tapi juga menjual beras agar harganya bisa lebih dua kali lipat. Itu yang harus disampaikan penyuluh ke petani, pengelolaan secara korporasi agar keuntungan petani meningkat. Dampingi bagaimana caranya berkorporasi,” katanya. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian e-commerce, Bukalapak will support Indonesian Agriculture Ministry distribute food from the farmers to consumers to anticipate middleman, who often set margins that make farmers lose money and burdening consumers, while the length of supply chains vulnerable to price fluctuations.