Kementan: Petani adalah Pahlawan Pangan

Indonesia`s Rice Stocks are Expected Surplus of 7 Million Tons

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kementan: Petani adalah Pahlawan Pangan
HARI PAHLAWAN: Mentan Syahrul Yasin Limpo memimpin peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020 di AWR Kementan [Foto: BPPSDMP]

Jakarta [B2B] - Petani disebut oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sebagai pahlawan pangan pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020, seraya meminta petani dan penyuluh untuk meneladani semangat para pahlawan Kemerdekaan RI.

Mentan Syahrul berulang kali mengingatkan bahwa dalam kondisi saat ini, pertanian dapat menjadi ujung tombak. Apalagi, berdasarkan data Badan Pusast Statistik [BPS] bahwa Kuartal I dan II tahun 2020, ternyata hanya sektor pertanian yang berkontribusi pada Pendapatan Domestik Bruto [PDB] hingga 16,24%.  

“Bukti pertanian tetap tangguh. Apalagi kuartal dua dan tiga, tetap meningkat 2,15%. Artinya, petani tetap ke lapangan. Sampai saat ini pangan kita cukup. Sampai akhir Desember, surplus beras sampai tujuh juta ton. Meski Covid-19 produksi tetap meningkat. Dan ini adalah berkat peran petani dan penyuluh,” ujarnya.

Hal itu dipertegas Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa banyak hal yang harus diambil dari pahlawan. Ada tiga pelajaran, pertama adalah semangat juang pahlawan luar biasa, hanya berbekal bambu runcing.

"Semangat itu harus kita tiru. Kalau dulu pahlawan membawa bambu runcing, saat ini semangat juang kita adalah meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Dedi pada program video conference [Vcon] Ngobrol Asyik Penyuluhan [Ngobras] Vol. 10 yang dihadiri Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian [PSP] Sarwo Edhy di Jakarta, Selasa [10/11]. 

Dia menambahkan, sasaran pertanian saat ini bukan lagi penaklukan atau mengusir penjajah, tapi meningkatkan produktivitas pertanian. 

“Senjata kita bukan bambu runcing, senjata kita adalah pupuk, benih, pendampingan ke petani sehingga petani mampu meningkatkan produktivitas,” kata Dedi yang didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati.

Semangat pahlawan, katanya, untuk rela berkorban harta hingga nyawa. “Kita sebagai penyuluh, ASN, apa yang sudah kita korbankan? Mari kita introspeksi. Dengan berbagai fasilitas, kita pikirkan apa yang bisa kita sumbangkan dan korbankan untuk negara,” katanya.

Hal ketiga adalah pantang menyerah. Semangat mati satu tumbuh seribu. Meski dibombardir senjata otomatis, para pahlawan tetap maju melawan hingga penjajah terusir. Sekarang, apakah kita akan menyerah dari serangan hama, kekeringan, kekurangan pupuk? 

"Petani dan penyuluh yang kuat akan meniru semangat pahlawan. Tidak ada halangan turun ke sawah," katanya.

Dedi menegaskan bahwa penyedia pangan adalah petani. Petani bisa menyelamatkan Indonesia dari kelaparan. Saat resesi banyak negara kekuragan pangan, tapi kita tidak asalkan petani dan penyuluh tetap semangat.

“Sesungguhnya, pahlawan yang utama saat ini adalah petani, petani adalah pahlawan pangan kita. Setiap saat kapan pun, petani tetap menjadi pahlawan. Karena petani terus giat, gigih, rajin turun ke lapangan menyediakan pangan untuk kita,” katanya.

Sementara Dirjen PSP Sarwo Edhy meminta kepada penyuluh pertanian untuk mendampingi petani dalam meng-input eRDKK.

“Penyuluh adalah ujung tombak, garda terdepan. Kita minta bantuan penyuluh mendampingi petani dalam penyusuan eRDKK, juga sosialisasi Kartu Tani, agar pupuk terdistribusi dengan baik dan tepat sasaran," katanya. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry estimates 2020 rice production is surplus of seven million tons, rice production is estimated at 31.63 million tons, exceeding public consumption per capita, 111.5 kg per year or total of 30 million tons, according to Indonesian Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo here on Thursday [November 10].