Soe, NTT [B2B] - Integrasi update data laporan utama Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Kabupaten Timor Tengah Selatan [TTS] ke Agriculture War Room [AWR] di Jakarta, kantor pusat Kementerian Pertanian RI, disosialisasikan oleh Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] belum lama ini kepada 32 BPP di TTS, Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT].

Sosialisasi dilakukan oleh SMK-PP Negeri Kupang, selaku unit pelaksana teknis [UPT] dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] untuk mendukung transformasi 32 BPP di TTS menjadi bagian dari gugus tugas Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang digagas Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

Kepala Dinas Pertanian Pemkab TTS, Otniel Neonane menyambut baik pengembangan BPP selaku KostraTani menyongsong pertanian digital 4.0 berbasis inovasi teknologi dan mekanisasi pertanian.

Salah satu langkah integrasi adalah mengisi atau update data laporan utama setiap BPP ke laman laporanutama.pertanian.go.id. Disosialisasikan pula tentang cara implementasi aplikasi digital untuk mendukung kegiatan komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi virtual pemerintah daerah dengan pusat.

"KostraTani adalah program yang menjadikan BPP sebagai pusat pembangunan pertanian yang melibatkan seluruh pelaku pertanian di tingkat kecamatan," kata Mentan Syahrul dalam berbagai kesempatan jumpa dengan petani dan penyuluh pertanian di seluruh RI.

Hal itu digarisbawahi oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa seluruh insan pertanian wajib mendukung KostraTani.

"Diharapkan dengan KostraTani dapat dibuat Single Data Pertanian yang komprehensif dan terpadu sehingga dapat dibuat dasar pembuatan kebijakan," timpal Kepala Pusdiktan, Idha Widi Arsanti melalui keterangan yang tertulis yang diterima B2B pada Selasa [18/8].

Kapusdik Idha WA mengharapkan setelah kegiatan sosialisasi maka penyuluh dari tiap BPP di TTS melakukan pembaruan data komoditas pertanian. [Vtr]