BPPSDMP Kementan Rekonsiliasi dan Konsolidasi Monev Program dan Kegiatan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Bogor, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mengadakan Rekonsiliasi dan Konsolidasi Monitoring dan Evaluasi [Monev] Program dan Kegiatan lingkup BPPSDMP yang dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi di Bogor, Jabar pada Rabu siang [20/7].
Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan monitoring bertujuan mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
"Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya, sesuai pedoman dan perencanaan program," kata Kabadan Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah.
Langkah BPPSDMP Kementan sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang secara khusus meminta jajarannya melaksanakan evaluasi dan monitoring pengelolaan anggaran di Kementan mendapat pengawalan yang ketat, berdasarkan asas efisiensi, tepat sasaran, dan tidak boros.
"Saya akan cek terus pengelolaan anggaran yang ada. Saat ini kami memiliki pekerjaan pengembangan food estate, peternakan, perkebunan dan juga hortikultura”, kata Syahrul.
Instruksi dan arahan Mentan Syahrul tersebut, kata Dedi Nursyamsi, diimplementasikan oleh BPPSDMP Kementan melalui monitoring untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator yang sesuai peraturan perundang-undangan.
"Monitoring juga mencakup aspek memberikan informasi sekaligus mengingatkan pengelola program dan anggaran, apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, akan menjadi masukan dalam melakukan evaluasi," katanya.
Secara prinsip, kata Dedi Nursyamsi, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak yang ditetapkan organisasi dalam hal ini BPPSDMP Kementan.
Sementara evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, katanya, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama di waktu dan tempat lainnya.
"Monitoring dan Evaluasi disingkat Monev mutlak dilakukan agar tujuan tercapai. Monev wajib hukumnya, maka mutlak harus dilakukan tujuan tercapai. Monev itu membandingkan progress dengan planning. Sama nggak. Kalau beda? Kenapa? Tentu ada implikasinya pada pengelolaan anggaran dan kinerja," katanya pada jajaran Evaluasi dan Program [Evalap] dari jajaran BPPSDMP Kementan di pusat maupun unit pelaksana teknis [UPT] yang hadir tatap muka maupun daring.
Dedi Nursyamsi mengingatkan apabila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. "Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya."
Sementara Siti Munifah menekankan pada komitmen, tanggung jawab dan kewajiban dari jajaran Evalap BPPSDMP di pusat dan daerah untuk mendukung kegiatan Monev hingga pelaporan anggaran dan kinerja secara rutin, kalau perlu day by day.
"Kami harapkan PNS, CPNS maupun THL yang menangani Evalap untuk bekerja maksimal dan mampu menjaga rahasia negara, karena tugasnya menyangkut data milik negara," katanya. [Sekret]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.