Petani Milenial, Prioritas Pembangunan SDM Pertanian dari BPPSDMP Kementan

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani Milenial, Prioritas Pembangunan SDM Pertanian dari BPPSDMP Kementan
DILANTIK MENTAN: Sekjen Kementan, Momon Rusmono [kiri] melakukan ´salam komando ala Kementan´ dengan Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi usai dilantik Mentan Amran Sulaiman [Foto: Humas BPPSDMP/Eko]

Jakarta [B2B] - Pemerintah RI dalam lima tahun ke depan memprioritaskan pembangunan SDM Indonesia yang siap menghadapi globalisasi di era industrialisasi 4.0, Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP Kementan] melaksanakan perannya untuk mengembangkan petani milenial yang menguasai teknologi informasi dan komunikasi [TIK] tanpa memandang usianya, yang terpenting adalah mengedepankan semangat dan perspektif muda yang ´melek teknologi´ melalui pengembangan korporasi petani.

"Milenial itu memang muda dari segi usia, namun esensi utamanya adalah semangat dan perspektif yang terbuka pada TIK, melek teknologi, dan inovatif," kata Prof Dedi Nursyamsi kepada pers di Jakarta, Senin [29/7] usai dilantik sebagai Kepala BPPSDMP Kementan oleh Mentan Amran Sulaiman menggantikan Momon Rusmono yang promosi menjadi Sekretaris Jenderal Kementan.

Dedi Nursyamsi menambahkan BPPSDMP Kementan ke depan melaksanakan tugas pokok dan fungsi [Tupoksi] ketiga ´Pilar SDM Pertanian´ terkait objek bidang penyuluhan adalah petani, sementara objek dari bidang pendidikan dan pelatihan adalah praktisi sektor pertanian.

Tiga pilar SDM dari BPPSDMP Kementan akan sinergi meningkatkan kemampuan petani dan praktisi pertanian melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, magang, dan penumbuhan wirausahawan muda pertanian yang bermuara pada pengembangan korporasi petani.

"Korporasi petani seperti diinstruksikan Presiden RI Joko Widodo adalah pendekatan agar pelaku utama pertanian lebih kuat apabila bergabung dalam satu manajemen, sehingga masuk dalam skala ekonomi yang mampu bersaing dan mudah mengakses pasar, mengembangkan jaringan pemasaran dan mengakses kredit perbankan seperti halnya pelaku utama di sektor ekonomi lainnya," kata Dedi Nursyamsi, yang sebelumnya menjabat Staf Ahli Menteri bidang Infrastruktur Pertanian.

Menurutnya, korporasi dan inovasi teknologi adalah ´sasaran antara´ dari pengembangan petani milenial, dengan tujuan utama adalah swasembada pangan menyongsong Indonesia sebagai ´lumbung pangan dunia 2045´ sesuai target Mentan Amran Sulaiman mendukung pencapaian NawaCita.

Mentan Tolak KKN

Dalam arahannya saat pelantikan Momon Rusmono dan Prof Dedi Nursyamsi dan 10 pejabat eselon satu dan dua Kementan, Senin pagi [29/7], Mentan mengingatkan tidak boleh lagi ada korupsi, kolusi dan nepotisme [KKN] di Kementan, seperti diinstruksikan Presiden Jokowi maka jajaran Kementan harus menjadi pionir dalam memberantas KKN.

“Sejak awal pemerintahannya, Presiden Jokowi mengarahkan dan mengingatkan untuk membebaskan KKN, karena itu kami harus memulai hal itu dari Kementan," kata Amran Sulaiman.

Mentan menegaskan komitmennya untuk serius memberantas KKN, merujuk pada 1.500 pegawai negeri sipil [PNS] di Kementan yang menjalani demosi dan mutasi karena persoalan KKN.

Pejabat eselon satu yang turut dilantik adalah Prihasto Setyanto sebagai Dirjen Hortikultura menggantikan Suwandi yang diangkat sebagai Dirjen Tanaman Pangan, dan Sumarjo Gatot Irianto sebagai Staf Ahli Menteri bidang Investasi Pertanian.

Tujuh pejabat eselon dua yang turut dilantik Mentan Amran Sulaiman antara lain Indah Megawati sebagai Direktur Pembiayaan Pertanian; Leli Nuryati [Kepala Pusat Penyuluhan BPPSDMP]; Siti Munifah [Sekretaris BPPSDMP]; Retno Sri Hartati [Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Setjen Kementan]; Ardi Praptono [Direktur Perlindungan Perkebunan - Ditjen Perkebunan]; Kresno Suharto [Kepala BB Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya - Ditjen Perkebunan; dan Sumardi Noor (Kepala BB Pelatihan Pertanian Ketindan - BPPSDMP]. [Cha]

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, the Agriculture Ministry in particular the Directorate General of Extension and Agricultural HR Development [BPPSDMP] carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology.