KostraTani Perkuat Potensi Pertanian Garut Era Digital 4.0

Indonesian Agriculture is Moving towards the Digitalization Era 4.0

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


KostraTani Perkuat Potensi Pertanian Garut Era Digital 4.0
PENDOPO GARUT: Bupati Garut, Rudy Gunawan [kiri] dan Kepala Badan PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bertukar cenderamata [Foto: BPPSDMP]

Garut, Jabar [B2B] - Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] melakukan aktivasi di Kabupaten Garut pada Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Tarogong dan Samarang. Bergabung bersama BPP lain di Provinsi Jawa Barat mendukung pembangunan pertanian nasional di era digital 4.0.

"Sebelum Garut, KostraTani telah beroperasi di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur. Terkoneksinya Garut, menambah daftar panjang validitas data dan informasi pertanian di Jawa Barat," kata Kepala Badan PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi saat audiensi dengan Bupati Garut, Rudy Gunawan di pendopo kabupaten, Kamis [13/8].

Setelah Garut bergabung, kini KostraTani member sekitar 446 BPP di seluruh Indonesia. Kementerian Pertanian khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menargetkan 3.000 member pada 2020, namun direvisi menjadi 1.000 BPP lantaran terbentur pandemi Covid-19.

“Jumlah anggota Kostratani terus tumbuh, meski harus revisi target tahun ini. Covid-19 mengubah banyak kebijakan. Target 1.000 masih realistis dan sekarang terus diupayakan agar terealisasi,” kata Dedi.

Bupati Rudy Gunawan mengatakan potensi pertanian Garut sangat besar didukung aneka komoditas. Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] pada pendapatan daerah hingga 41%. Produksi padi meliputi padi sawah dan ladang. Garut juga sentra palawija mulai jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan kacang hijau.

"PDRB pertanian hingga 41 persen. Posisinya stabil dan menjadi soko guru perekonomian. Kami sepakat dengan Kementan melalui BPPDDMP untuk meningkatkan produktifitas pertanian. KostraTani sejalan dengan visi dan misi Garut. Kami akan dukung KostraTani, khususnya melalui anggaran APBD," kata Bupati Garut.

Menurut Dedi, menjadi Kostratani member tidaklah rumit. Daerah hanya diwajibkan memiliki akses koneksi internet, untuk terhubung ke Agriculture War Room (AWR).  Setelah diluncurkan pada Februari 2020, AWR menjadi pusat kontrol pembangunan pertanian berbasis digital. Dengan kecanggihan sistemnya, AWR mampu memantau kondisi pertanian hingga level kecamatan dan desa.

"Posisi BPP sangat strategis. Kami akan mendorong SDM pertanian, karena kontribusinya sekitar 50 persen terhadap produksi pertanian. Mereka penting terhadap pembangunan pertanian. Kami tahu, Garut memiliki banyak potensi, dulu terkenal dengan jeruk," kata Dedi.

Kostratani terus dikembangkan untuk menjadi Big Data pertanian. Informasi terus di-update meliputi skala [volume], distribusi [velocity] dan keragaman [variety]. Turunannya pun beragam meliputi update validasi areal lahan, harga komoditas, SDM pertanian, e-proposal, hingga populasi dan produksi. 

"Tercakup pula informasi profil petani, kelembagaan petani dan kelembagaan penyuluhan pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Garut of West Java [B2B] - The Indonesia´s Agricultural Development Strategy Command or KostraTani will carry out and oversee Indonesia´s agricultural development into the digital era. Empowerment of duties, functions and roles of the Agricultural Extension Agency or BPP refers to the qualifications for the 4.0 industrialization era, according to the senior official of Indonesian Agriculture Ministry.