Swasembada, Kementan Sinergi Penyuluh Pendamping Brigade Pangan Sumut

Indonesian Govt Supports the Modernization of Agricultural Productivity

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Swasembada, Kementan Sinergi Penyuluh Pendamping Brigade Pangan Sumut
POLBANGTAN MEDAN: Rakor dibuka oleh Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap dan dihadiri Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah serta 160 manager Brigade Pangan (BP) di Sumatera Utara.

Medan, Sumut (B2B) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Bersama 160 Manager Brigade Pangan (BP) Sumatera Utara dan 51 orang Penyuluh Pendamping BP se-Sumatera Utara pada Rapat Koordinasi kinerja BP di Aula Polbangtan Medan pada Sabtu (24/5/2025).

Melalui Rakor, berbagai strategi dan solusi dirumuskan untuk memperkuat peran BP sebagai garda terdepan sektor pertanian daerah.  

Fokus permasalahan yang dibahas mencakup progress pembentukan BP Tahun 2024, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), bantuan pengadaan benih, progress bantuan pengadaan dolomit, capaian kinerja Alsintan dengan realisasi tanam periode 21 Mei 2025 dan perkembangan pelaksanaan optimasi lahan (oplah). 

Pada Rakor juga, BP dan penyuluh pendamping dibekali pengetahuan dalam penyusunan laporan keuangan dan literasi keuangan.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan seperti krisis pangan global dan perubahan iklim.

Mentan Amran optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. Dia mengajak seluruh pihak untuk kolaborasi dan bekerja keras demi mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Sektor pertanian adalah tulang punggung ekonomi bangsa, dan kita membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global,” katanya.

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) pertanian dalam upaya mencapai swasembada pangan nasional.

Kabadan menyatakan bahwa BPPSDMP Kementan berkomitmen untuk mencetak SDM pertanian yang adaptif terhadap teknologi dan siap menghadapi tantangan global, guna memimpin transformasi sektor pertanian menuju modernisasi.

Brigade Pangan Sumut

Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah mengatakan dalam sambutannya bahwa perlu dipahami Brigade Pangan merupakan terobosan strategis pemerintah dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. 

Dengan menggabungkan penerapan teknologi modern, pemberdayaan generasi muda, dan sinergi lintas kementerian, merupakan program Kementan untuk meningkatkan IP dan provitas pertanian melalui penerapan teknologi modern yang melibatkan petani milenial.

“Dari luas lahan 30.000 ha terbentuk 160 Brigade Pangan di Sumatera Utara dan 159 BP telah operasional," kata Siti Munifah.

Progress usulan bantuan benih di Sumatera Utara ditargetkan pada luas lahan 30.442 Ha dengan luas usulan CPCL 28. 848 Ha. 

Progress bantuan dolomit hingga 18 Mei 2025 di Sumut, dengan luas lahan usulan 31.773, 5 ha. Dan progress capaian kinerja Alsintan dengan realisasi tanam periode 21 Mei 2025, ditargetkan kapasistas Alsintan sebanyak 362 per hari.

“Mari bergandeng tangan dan saling mengingatkan untuk memaksimalkan kinerja. LO dari Polbangtan Medan kinerjanya betul-betul harus dimaksimalkan lagi," pesan Munifah.

Dia berharap dengan Rakor tersebut, pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa tepat sasaran dan efektif. 

Selain membahas tentang akselerasi, Brigade Pangan juga diberi penjelasan mengenai beberapa syarat yang perlu dipelajari. 

Untuk itu, Brigade Pangan wajib memiliki akses ke program-program yang dapat membantu mereka meningkatkan produksi pangan dan mengembangkan usahanya. 

Selain itu, Siti Munifah terus mendorong inovasi berkelanjutan melalui Brigade Swasembada Pangan untuk mencapai transformasi pertanian yang lebih produktif, efisien, dan berdaya saing.

Polbangtan Medan

Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap saat membuka acara mengatakan pihaknya mendorong Penanggung Jawab (PJ) kabupaten/kota yang sudah dibentuk Polbangtan Medan untuk mengawal dan mengejar Luas Tambah Tanam (LTT) dari 100 sampai 300 seperti ditetapkan oleh Dinas Pertanian Sumut. 

“Kami berkomitmen untuk mengawal kegiatan ini agar target yang sudah ditetapkan bisa tercapai dan ketahanan pangan akan terwujud," katanya.

Selain itu, ungkap Nurliana Harahap, pihaknya juga akan senantiasa berkordinasi dengan dinas pertanian kabupaten/kota untuk pendataan, agar tidak ada selisih data yang dilaporkan.

“Pelaksaan Oplah di BP masih perlu ditingkatkan sehingga petani dan anggota BP didorong sampai IP meningkatkan," katanya.

Nurliana Harahap mengingatkan, BP perlu memanajemen pengelolaan keuangan. BP dapat mengoptimalkan Alsintan di lahan BP sendiri atau di luar Oplah.  

"Penyuluh juga memiliki peran yang sangat besar dalam hal ini penyuluh pertanian yang langsung berhadapan dengan petani maupun kelompok tani,” tambahnya.

Di tengah Rakor, dilakukan penyerahan penghargaan berupa hadiah kepada BP, Penyuluh dan Babinsa inspiratif sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi, inovasi dan kontribusi dalam mendukung swasembada pangan diwilayah kerja masing-masing. 

Juga berlangsung penyerahan rekening KUR sebagai bentuk nyata dari komitmen dalam mendukung akses permodalan bagi pelaku usaha di sektor pertanian.

Turut hadir dalam Rakor antara lain Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan, Ketua Kelompok Sumberdaya Lahan Tanaman Kelapa Sawit, Dit Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Direktur Perlindungan Tanaman Perkebunan, Ketua Kelompok Perbenihan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Kepala Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian Sumatera Utara, Ketua Tim Kerja Pelayanan Teknik dan Informasi Perbenihan, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sumatera Utara, Ketua Kelompok Proteksi, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Kepala Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian Sumatera Utara dan Direktur Perlindungan Tanaman Perkebunan. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]

 

Medan of North Sumatera [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.