Indonesia Terpaksa Impor karena Anggaran Pertanian Terlalu Kecil

Indonesia Had to Import, because Farm Budgets was Minimal

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Indonesia Terpaksa Impor karena Anggaran Pertanian Terlalu Kecil
Petani terpaksa menjadi buruh tani karena mereka tidak memiliki lahan pertanian (Foto: Kementan)

Jakarta (B2B) - Indonesia terpaksa mengimpor kebutuhan pangan pokok akibat alokasi anggaran pertanian hanya 2,1% di APBN 2013. Idealnya, anggaran pertanian 10% untuk mendukung kredit pertanian, lembaga keuangan mikro pertanian dan bank untuk pertanian.

Ketua Dewan Pakar Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Burhanuddin Abdullah mengatakan sebelum terjadinya krisis moneter bank pemerintah mendapat tugas khusus dari pemerintah sebagai pemilik saham bank-bank badan usaha milik negara (BUMN).

"Sebelum krisis moneter ada pembagian tugas dari perbankan nasional milik pemerintah. Bank BRI khusus untuk mendukung petani dan pertanian, Bank BTN untuk kredit rumah murah. Tapi setelah krisis ekonomi 1998 semua bank pemerintah berorientasi komersil," kata Burhanuddin Abdullah dalam peluncuran Enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra 2014-2015 di Jakarta, Senin (15/7).

Program penting lain bagi pertanian, kata Burhanuddin, adalah lahan seluas empat juta hektar untuk ubi, kelapa, kemiri, beras, jagung, dan kedelai. Pabrik pupuk juga akan dibangun dengan kepemilikan oleh petani.

Jakarta (B2B) - Indonesia had to import basic food needs, because budget allocation for agriculture is only 2.1% in State Budget 2013. Ideally, 10% of the agricultural budget in order to support agricultural credit, agricultural microfinance institutions and banks for agriculture.

Chairman of the Expert Council of Great Indonesia Movement Party (Gerindra) Burhanuddin Abdullah said that before the financial crisis in 1998, the government-owned bank gets special assignment from the government as shareholder banks state-owned enterprises (SOEs).

"Before the financial crisis, there was division of tasks of the government-owned national banks. BRI Bank specifically to support farmers and agriculture, Bank BTN for cheap home loans. But after the 1998 economic crisis, the government-owned banks into commercially oriented," said Burhanuddin Abdullah on the launch of the Nation´s Six Action Program Transformation by Gerindra 2014-2015 in Jakarta, Monday (15/7).

Another important program for agriculture, said Burhanuddin, is an area of ��four million hectares for cassava, coconut, pecans, rice, corn, and soybeans.