Petani Milenial, Program YESS Gandeng P4S Pembudidaya Telur Puyuh

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Petani Milenial, Program YESS Gandeng P4S Pembudidaya Telur Puyuh
PATRON BISNIS: Ketua P4S Cilangkap Sub 1 Cikembar, Slamet Wuryadi [kanan] menerima kunjungan dari tim Pusdiktan BPPSDMP [Foto: Pusdiktan]

Sukabumi, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI bersama IFAD melalui Program YESS berupaya melahirkan wirausahawan milenial agribisnis yang tangguh dan berkualitas. Kiatnya, kolaborasi sejumlah wirausawahan sukses, di antaranya peternak telur puyuh dari P4S Cilangkap Sub 1 Cikembar di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Slamet Wuryadi.

Keberhasilan Slamet Wuryadi memimpin Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya [P4S] Cilangkap Sub 1 Cikembar pula, yang mendasari Kementan bersama International Fund for Agricultural Development [IFAD] untuk menciptakan wirausahawan milenial melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS].

Slamet Wuryadi memastikan prospek bisnis komoditas peternakan tak kalah menjanjikan dari komoditas lainnya seperti tanaman pangan dan hortikultura. Tak hanya sapi, kambing dan ayam untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, kandungan gizi telur puyuh cukup tinggi.

"Kebutuhan telur burung puyuh secara nasional sekitar tujuh juta butir per hari, sedangkan produksi nasional hanya mencukupi sekitar empat juta butir per hari. Kondisi ini menjadi peluang besar," kata Slamet Wuryadi melalui keterangan tertulis Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] yang diterima B2B, Kamis [20/8].

Menyadari manfaat telur puyuh secara ekonomis maupun nilai gizi, Slamet Wuryadi bersama kelompok masyarakat mendirikan Slamet Quail Farm [SQF]. Tujuannya,  mendorong aktifitas kelompok tani akses modal, bantuan bibit dan pakan terjangkau untuk menggairahkan bisnis.

Slamet Wuryadi mengakui visi dan misinya menjadi 'pemain utama' bisnis telur puyuh di Indonesia serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat sekitarnya. Dia pun terus berupaya mengajak generasi milenial yang ingin mengetahui manfaat, budidaya dan peluang bisnisnya sehingga tak segan memberikan pelatihan.

Hal itu sejalan instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang generasi milenial sebagai penggerak ekonomi nasional, utamanya pertanian untuk mendukung regenerasi petani. "Wirausaha sangat penting, makanya kita harus mengedukasi generasi milenial bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan."

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menekankan tentang era industrialisasi 4.0 menandai terobosan penting untuk meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.

"Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan," kata Dedi Nursyamsi.

Manajer Proyek YESS Inneke Kusumawaty mengatakan YESS sangat membantu untuk memberdayakan generasi muda atau pemuda tani  untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian atau peternakan di pedesaan secara optimal dan menguntungkan. [Lia/LL/Cha]

Sukabumi of West Java [B2B] - Indonesian Agriculture Ministry encourages agricultural training activities support the strategic program of the ministry by developing a self-help agricultural training center in the countryside, and on-the-job training in food production centers, according to senior official.