Sinergi BPPSDMP dan Barantan di Banten Percepat Produksi Pangan

Indonesian`s Banten Seeks to Meet the Basic Food Needs

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sinergi BPPSDMP dan Barantan di Banten Percepat Produksi Pangan
ERA DIGITAL: Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani] merupakan salah satu program aksi Kementan dalam pemanfaatan sistem digital untuk memantau potensi pertanian di tingkat kecamatan [Foto: Humas Pusdiktan]

Tangerang, Banten [B2B] - Luas Baku Sawah [LBS] di Provinsi Banten pada 2018 hingga 2020 sekitar 204.000 hektar, namun dari laporan April hingga Mei 2020 terjadi penyusutan dibandingkan Januari - Februari 2020, apalagi jika dibandingkan dengan 2019. Kendati begitu terjadi peningkatan sekitar 40.419 hektar pada Juni 2019 dan 104.229 hektar pada Juni 2020.

"Apabila dijumlahkan antara April hingga Juni 2020 terjadi surplus 18.481 hektar, maka LBS di Provinsi Banten telah mencapai target yang ditetapkan Kementan. Meskipun terjadi surplus jumlah LBS di Banten, tetap harus berusaha meningkatkan luas tambah tanam atau LTT agar dapat mencapai target kembali ke depannya seperti dicanangkan Kementan," kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian [BBKP] Soekarno Hatta, Imam Djajadi di Tangerang, Banten, belum lama ini.

Dia menambahkan, hal itu sesuai arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa bisa lebih maju, mandiri dan modern apabila dikelola dengan baik dan dengan cara luar biasa. Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani] merupakan salah satu program aksi Kementan dalam pemanfaatan sistem digital untuk memantau potensi pertanian di tingkat kecamatan.

"Kostratani merupakan program terobosan Mentan  dengan tujuan untuk mengoptimalkan Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP dalam percepatan pembangunan pertanian di tingkat Kecamatan. Perubahan ekosistem pertanian harus dibentuk dari sana sehingga korporasi-korporasi pertanian akan hadir di Kostratani," kata Imam Djajadi.

Menurutnya, hal itu juga sesuai arahan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi selaku Penanggung Jawab Provinsi Banten bahwa bahwa masih diperlukan kerja keras ke depan khususnya untuk pendampingan Kementan di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan apabila dilihat dari LBS yang tergolong kecil, sehingga perlu mencari strategi lebih jitu. Alhamdulillah, Banten masuk 10 besar penghasil utama produksi beras nasional.

Dalam kesempatan terpisah, Dedi Nursyamsi mengatakan dalam kondisi apa pun pertanian harus tetap meningkatkan produktivitas. Mentan mengeluarkan SK pendampingan di setiap provinsi seluruh pelosok tanah air. Penanggung jawab Provinsi Banten adalah saya dan membawahi penanggung jawab kabupaten dan kota, sehingga harus bekerjasama dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan produktivitas pertanian utamanya 11 bahan makanan pokok.

“Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah melakukan percepatan tanam, genjot luas tambah tanam. Kalau mempercepat tanam itu berarti akan mempercepat produksi, itu berarti ketersediaan pangan akan lebih cepat serta ketahanan pangan akan terjamin," kata Dedi Nursyamsi dalam berbagai kesempatan.

Dia mengajak mari bersama bersinergi untuk saling mendukung percepatan tanam di Provinsi Banten yang kita cintai ini. Bahu membahu untuk meningkatkan dan melakukan percepatan tanam padi, jagung dan kedelai. Banten termasuk andalan untuk komoditas jagung di Jawa dan Indonesia, karena Banten mempunyai potensi lahan kering yang luar biasa. Kemudian saat ini Banten masuk 10 besar kontributor utama produksi beras nasional.

Sebagaimana diketahui, di era digital ini maka pengisian data laporan program dan kegiatan utama Kementan dapat dilakukan melalui aplikasi seperti dikemukakan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] tentang aplikasi Penguatan Data Pangan Strategis [PDPS], Aplikasi Laporan Utama Kementan, dan Whatsapp Group [WAG]. 

"Sebagai pelaku pertanian di Provinsi Banten tentu saja ingin sekali, untuk bisa mengisi data di 13 indikator tetapi masih ada kebingungan. Sebenarnya pengisian tidak sulit namun bagaimana dengan sumber datanya. Misalkan untuk KUR dapat mengambil data dari dinas yang menangani pembiayaan pertanian dan berkoordinasi dengan perbankan seperti Bank BRI, BNI dan Mandiri," katanya. [Vtr]

Tangerang of Banten [B2B] - Indonesia´s Agriculture Ministry is in intensive care after testing positive for the novel coronavirus, as civil servants in head office and across the country were ordered to close over the health threat. The World Health Organization has said it is particularly concerned about high-risk nations with weaker health systems, which who may lack the facilities to identify cases.