Ngawi, Jatim [B2B] - Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi memuji Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, karena seluruh BPP di Ngawi sudah terhubung Agriculture War Room [AWR] di Kementerian Pertanian. Selain itu, petani Ngawi juga selalu mengikuti arahan penyuluh.

Hal ini menjadi tindak lanjut arahan Menteri Pertanian RI  Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan fungsi dan peran BPP harus terus dimaksimalkan. "BPP adalah rumahnya penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.”

Progres ini diketahui saat Dedi Nursyamsi beraudiensi dengan Bupati Ngawi, Budi Sulistyono di kantornya pada  Kamis [17/9].

"Bupati Ngawi luar biasa konsentrasinya buat pertanian. Produktivitas pertanian Ngawi termasuk tertinggi, meski lahan pertaniannya tidak terlalu luas. Hal ini terjadi karena produksi dan IP-nya tinggi,” kata Dedi Nursyamsi didampingi Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah.

Tidak itu saja, Dedi juga mengatakan petani dan penyuluh di Ngawi sangat aktif setelah seluruh BPP di Ngawi sudah terhubung dengan AWR. "Kita bisa melihat langsung petani dan penyuluh aktif dengan Kostratani. Kadis-nya pun sering ikut diskusi dalam Mentan Sapa Penyuluh dan Petani.”

Dedi berharap BPP di Ngawi bisa menjadi model di tingkat provinsi maupun nasional, yang disambut baik Bupati Ngawi Budi Sulistyono bahwa pemerintah kabupaten akan mengoptimalkan peran dan fungsi BPP di Ngawi.  

“Petani selalu mengikuti ucapan dan arahan penyuluh di lapangan. Memang di masa lalu, BPP atau penyuluh memiliki tempat tersendiri. Jadi jika Mentan Syahrul konsentrasi kembali mengangkat penyuluh, kita akan bantu mengoptimalkan,” katanya.  

Bupati Budi Sulistyono mengurai salah satu target di Ngawi adalah membantu mewujudkan kedaulatan pangan, sekaligus menjadi target utama. Selain itu, Ngawi mendukung upaya pemerintah untuk swasembada pangan. 

“Ngawi juga sudah online dengan Kementan. Kita harap perkembangan Ngawi dipantau, kalau memang bagus mungkin kita bisa dapat reward,” katanya. [Cha]