Kementan Buka Peluang Pertukaran Pelajar SMK Pertanian dengan Jepang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tokyo, Jepang [B2B] - Kementerian Pertanian RI menyambut Bonus Demografi atas hadirnya komposisi usia produktif ketimbang usia non produktif. Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
“Pemerintah terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, dan memastikan ketahanan pangan nasional," katanya.
Mentan Syahrul menambahkan, hadirnya petani milenial sebagai implementasi regenerasi petani merupakan ´harga mati´ yang harus segera kita realisasikan bersama. Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena kemampuan adaptasi tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati dan mampu berpikir kritis.
"Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," katanya lagi.
Menurutnya, transformasi pembangunan pertanian berbasis penguatan petani milenial dan digitalisasi diperlukan untuk mengubah pertanian tradisional menjadi modern agar lebih efisien, memanfaatkan peluang dan mampu berkompetisi serta memberikan pendapatan yang menarik.
Pembangunan pertanian ke depan, kata Mentan Syahrul, dihadapkan pada tantangan global, yang harus menerapkan cara-cara modern untuk meningkatkan produksi bagi penyediaan pangan dalam negeri hingga kebutuhan ekspor.
"Pertanian besok bukan yang dulu lagi. Pertanian yang menggunakan teknologi informasi berbasis internet, penerapan internet of things, robot construction, artificial intelligence, otomatisasi dan mekanisasi," katanya.
Sejalan arahan Mentan, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] memastikan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan di antaranya melalui peluang pelatihan atau magang maupun pertukaran pelajar dan mahasiswa dengan negara-negara maju di sektor pertanian seperti Jepang, Taiwan, Australia dan Korea.
Pada kunjungan Counter Part (CP) training magang Jepang JICA pada 23 - 30 Januari 2023, Sekretaris BPPSDMP Siti Munifah beserta tim dari Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] dan Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] serta Sekretariat BPPSDMP, selain fokus pada kegiatan magang petani milenial di Jepang juga menjajaki kerjasama pertukaran pelajar dengan Fukui Norin High School yang merupakan SMK Pertanian di Fukui.
Sebelumnya, Pemerintah RI telah melaksanakan pertukaran pelajar siswa SMK sejak 2003 dengan pembiayaan dari pemerintah, namun sempat terhenti, maka Kementan kembali menjajaki pertukaran pelajar.
Siti Munifah mengatakan hal itu merupakan kesempatan baik untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian khususnya pelajar SMK Pertanian di Indonesia.
Menurutnya, Kepala Sekolah/Ketua Fukui Norin High School, Imazawa Hikari menyambut baik rencana untuk menghidupkan kembali kerjasama program pertukaran pelajar SMK serta guru pendamping. Selanjutnya, Pusdiktan menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.
Siti Munifah menambahkan, direncanakan pertukaran pelajar akan dilakukan selama lebih kurang 10 hari dengan fasilitasi tiket pesawat, paspor dan visa dari pemerintah.
“Selama di Prefektur Fukui, akomodasi dan konsumsi menjadi tanggung jawab sekolah. Fasilitas asrama di Fukui sangat memadai, lengkap dengan peralatan serba otomatis," katanya lagi.
Begitu pun sebaliknya, kata Siti Munifah, untuk SMK di Indonesia juga disediakan minimal empat kamar berupa dua kamar untuk siswa dan dua kamar untuk guru yang dilengkapi fasilitas memadai.
Dia mengharapkan sejumlah kesempatan dari negara-negara maju seperti Jepang, maka peserta pertukaran pelajar mendapatkan pembelajaran secara langsung sehingga dapat menjadi sarana alih teknologi, pengetahuan, etos kerja, dan kreativitas dalam mengembangkan usaha pertanian di Indonesia. [NL]
Tokyo of Japan [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.