Harapan Pemkot Palangkaraya pada KostraTani dan Food Estate

Indonesia`s Agricultural Extension Connected through the KostraTani

Reporter : Kevin Cesario
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Harapan Pemkot Palangkaraya pada KostraTani dan Food Estate
SMART CITY: Lahan gambut adalah kendala utama yang memaksa performa pertanian tergolong minor, paling buncit sebagai penyumbang pendapatan asli daerah [PAD] [Foto: BPPSDMP]

Palangkaraya, Kalteng [B2B] - Pemerintah Kota [Pemkot] Palangkaraya menaruh harapan besar pada program lumbung pangan [food estate] di Provinsi Kalimantan Tengah berdampak positif pada Palangkaraya, ibukota provinsi berjuluk Kota Cantik, yang mengembangkan Smart Economy pada 2021.

Harapan tersebut dikemukakan Sekretaris Daerah [Sekda] Pemkot Palangkaraya, Hera Nugrahayu di kantornya, Jumat [2/10] saat menerima Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi didampingi Kapusluhtan Leli Nuryati beserta rombongan dari Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP].

“Kami menyambut gembira aktivasi Kostratani di Kota Palangkaraya. Momentum bagus untuk mengawali dan mengoptimalkan seluruh potensi pertanian. Potensinya besar tapi belum optimal. Konsep Kostratani sejalan dengan program Smart Economy yang akan diterapkan 2021." kata Hera Nugrahayu.

Menurutnya, lahan gambut adalah kendala utama yang memaksa performa pertanian tergolong minor, paling buncit sebagai penyumbang pendapatan asli daerah [PAD]. Program Food Estate Kalteng didukung KostraTani diharapkan memicu pertumbuhan sektor pertanian.

"Kami berharap besar pada KostraTani dan food estate mendorong performa pertanian. Kami pun optimistis dapat memperbaiki kinerja pertanian menyumbang PAD, karena potensi lahan luar biasa," kata Hera Nugrahayu.

Saat ini luas wilayah Palangkaraya sekitar 28.000 hektar, namun hanya 3% untuk pemukiman dan fasilitas umum, selebihnya masih hutan, semak dan sebagian kecil untuk lahan pertanian. Jumlah penduduk 270.000 jiwa pada 30 desa/kelurahan dari lima kecamatan.

Dedi Nursyamsi menyambut baik harapan besar Pemkot Palangkaraya pada pengembangan sektor pertanian, khususnya pada dukungan program Smart Economy yang dimanfaatkan petani bagi pembangunan daerahnya.

Hal itu mengacu pada Food Estate Kalteng, ditargetkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan kontribusi pertanian pada perekonomian daerah. Sementara program Smart Economy akan kompatibel dengan KostraTani yang mengusung konsep digitalisasi pertanian di era industri 4.0.

"Kinerja pertanian Palangkaraya harus didukung. Potensi  lahan dan komoditas pertanian sudah terpetakan. Dari luas lahan tentu menjanjikan. Palangkaraya harus belajar dari Bangkok yang mengembangkan pertanian di lahan gambut atau rawa," kata Dedi Nursyamsi.

Dia optimistis, Kostratani akan mengubah menjadi lebih baik, konsepnya sejalan dengan Smart Economy Palangkaraya pada 2021. [Cha]

Palangkaraya of Central Borneo [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.