Mentan Amran Terima Bintang Mahaputra Adipurna dari Presiden Prabowo

Indonesian Agriculture Minister Received the Mahaputra Star

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Amran Terima Bintang Mahaputra Adipurna dari Presiden Prabowo
MAHAPUTRA ADIPURNA: Presiden RI Prabowo Subianto menyalami Mentan Amran Sulaiman dan nyonya seusai menyematkan Bintang Mahaputera Adipurna, yang merupakan kelas tertinggi dari Bintang Mahaputera.

Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman resmi menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Negara pada Senin (25/8).

Tanda kehormatan ini diberikan atas jasa luar biasa dalam bidang pertanian melalui program swasembada pangan, subsidi alat dan benih bagi petani, serta pengendalian impor strategis. 

Bintang Mahaputera Adipurna adalah kelas pertama dari tanda kehormatan Bintang Mahaputera. Kelas ini merupakan kelas tertinggi dari Bintang Mahaputera.

Mentan Amran menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk seluruh petani Indonesia.

“Jadi ini adalah penghargaan bagi petani Indonesia yang diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia,” katanya usai Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana Negara.

Mentan Amran mengatakan, penganugerahan tersebut merupakan apresiasi atas kontribusi nyata jajaran insan pertanian dalam mendorong ketahanan pangan nasional, peningkatan produksi pangan strategis, serta keberpihakan pada petani di seluruh Indonesia.

Capaian Kementan
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Mentan Amran selama ini konsisten menjalankan program-program strategis, mulai dari peningkatan produktivitas pangan, penguatan hilirisasi komoditas hingga modernisasi pertanian dengan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Beberapa keberhasilan sektor pertanian di antaranya tidak adanya impor beras hingga Agustus 2025 di tengah krisis pangan global. Produksi pangan khususnya padi menunjukkan tren yang positif. 

Berdasarkan data FAO, USDA dan Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras nasional melonjak dari 30,62 juta ton pada 2024 dan diperkirakan mencapai 33,8–35,6 juta ton pada 2025.

Cadangan beras pemerintah juga mencapai rekor tertinggi dalam 57 tahun, yakni 4,2 juta ton, jauh melampaui stok tahun lalu yang hanya sekitar 1 juta ton.

Dengan diterimanya penghargaan ini, Mentan Amran mengungkapkan komitmen jajaran Kementan untuk terus memperkuat langkah nyata dalam mewujudkan visi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan pangan Indonesia cukup, berdaulat, dan mampu menyejahterakan petani,” ungkap Mentan.

Sebelumnya, Mentan Amran pernah menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, pada November 2020 silam. 

Selain itu, atas dedikasinya di bidang pembangunan pertanian, pada tahun 2007, Mentan Amran juga menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.Jakarta (B2B) - Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman resmi menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipurna langsung dari Presiden RI, Prabowo Subianto, di Istana Negara pada Senin (25/8).


Tanda kehormatan ini diberikan atas jasa luar biasa dalam bidang pertanian melalui program swasembada pangan, subsidi alat dan benih bagi petani, serta pengendalian impor strategis. 

Bintang Mahaputera Adipurna adalah kelas pertama dari tanda kehormatan Bintang Mahaputera. Kelas ini merupakan kelas tertinggi dari Bintang Mahaputera.

Mentan Amran menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas penghargaan yang diterimanya. Ia menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk dirinya, melainkan untuk seluruh petani Indonesia.

“Jadi ini adalah penghargaan bagi petani Indonesia yang diberikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia,” katanya usai Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan RI di Istana Negara.

Mentan Amran mengatakan, penganugerahan tersebut merupakan apresiasi atas kontribusi nyata jajaran insan pertanian dalam mendorong ketahanan pangan nasional, peningkatan produksi pangan strategis, serta keberpihakan pada petani di seluruh Indonesia.

Capaian Kementan
Diketahui, Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Mentan Amran selama ini konsisten menjalankan program-program strategis, mulai dari peningkatan produktivitas pangan, penguatan hilirisasi komoditas hingga modernisasi pertanian dengan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Beberapa keberhasilan sektor pertanian di antaranya tidak adanya impor beras hingga Agustus 2025 di tengah krisis pangan global. Produksi pangan khususnya padi menunjukkan tren yang positif. 

Berdasarkan data FAO, USDA dan Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras nasional melonjak dari 30,62 juta ton pada 2024 dan diperkirakan mencapai 33,8–35,6 juta ton pada 2025.

Cadangan beras pemerintah juga mencapai rekor tertinggi dalam 57 tahun, yakni 4,2 juta ton, jauh melampaui stok tahun lalu yang hanya sekitar 1 juta ton.

Dengan diterimanya penghargaan ini, Mentan Amran mengungkapkan komitmen jajaran Kementan untuk terus memperkuat langkah nyata dalam mewujudkan visi Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan pangan Indonesia cukup, berdaulat, dan mampu menyejahterakan petani,” ungkap Mentan.

Sebelumnya, Mentan Amran pernah menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, pada November 2020 silam. 

Selain itu, atas dedikasinya di bidang pembangunan pertanian, pada tahun 2007, Mentan Amran juga menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.

Jakarta [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers  knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers  knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers  income in irrigated areas and swamp areas.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

After that, the meeting continued via hybrid to evaluate agricultural land optimization, pumping, and additional agricultural area. 

The meeting participants agreed to increase cooperation between various parties to ensure efficient and strategic land use.