Manokwari, Papua Barat [B2B] - Setelah satu bulan menjalani orientasi memasuki era digitalisasi pertanian 4.0, dua balai penyuluhan pertanian [BPP] di Provinsi Papua Barat, BPP Prafi dan BPP Masni, siap terhubung ke pusat data digital Kementerian Pertanian RI, Agriculture War Room dari Komando Strategis Pembangunan Pertanian [AWR KostraTani] di Jakarta.

Pendampingan dilakukan oleh Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] di Papua, Polbangtan Manokwari berupa kegiatan sosialisasi KostraTani, pelatihan teknologi informasi [IT], manajemen data/informasi pertanian dan aplikasi pelaporan program utama Kementan.

"Para petani dan penyuluh juga mendapat bimbingan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemkab Manokwari, khususnya penyusunan elektornik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok disingkat e-RDKK dan penyusunan Calon Petani Calon Lahan atau CPCL," menurut keterangan pers dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] yang diterima B2B, Senin [31/8].

Kegiatan lanjutan berlangsung di BPP Prafi pada Jumat [28/8] dengan monitoring Pelaporan Program Utama Kementan, Implementasi Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri [SiKomandan], monitoring e-RDKK dan bantuan sarana produksi pertanian [Saprotan].

"Kami telah membuat jadwal pendampingan Model BPP Kostratani. Keterlibatan generasi tani milenial seperti Widyaningrum dan Ebit E Bachtiar memicu semangat para penyuluh lebih cakap menggunakan aplikasi. Para petani dan penyuluh BPP Masni pun mampu implementasikan monitoring Kartu Tani," kata Detia Tri Yunandar, Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Polbangtan Manokwari.

Begitu pula pendampingan petani dalam implementasi SiKomandan di BPP Prafi berjalan lancar. Pengalaman lapangan Ketua Program Studi [Prodi] Penyuluhan Peternakan dan Kesejateraan Hewan Polbangtan Manokwari, Tias Sritiasni turut memotivasi petani.

Hal itu sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengajak petani dan insan pertanian untuk mengikuti perkembangan IT khususnya BPP yang diimplementasikan melalui AWR KostraTani.

Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] menegaskan tentang peningkatan tugas, fungsi dan peran BPP mengusung KostraTani harus didukung kemampuan penyuluh dalam membuat visual digital yang mudah dipahami petani untuk menerapkan di lapangan. 

"Selain fasilitas teknis dan dukungan pemerintah daerah, BPP KostraTani harus didukung semangat penyuluh. Artinya, penyuluh meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk mendukung pembangunan pertanian di era digital," kata Dedi Nursyamsi.

Sementara Kapusdik Idha Widi Arsanti mengapresiasi dukungan Polbangtan Manokwari dan Pemkab Manokwari terhadap pengembangan KostraTani pada BPP Prafi dan BPP Masni mendukung perekonomian daerah dari sektor pertanian meningkatkan kesejahteraan petani. [Nsd/Vtr]