Produktivitas Meningkat, Bukti Sukses Penyuluh Dampingi Petani
Indonesian Govt Increase Capacity Building of Agriculture HR
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Bukti sukses penyuluh mendampingi petani adalah produktivitas meningkat, maka penyuluh harus berfikir tentang on farm dan off farm sehingga hasil produksi pertanian menguntungkan petani, untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
"Penyuluh yang hebat berpikir bagaimana meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Bagaimana mengendalikan hama, hasil panen bisa dipasarkan dan menguntungkan petani," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi pada Penguatan Kapasitas Penyuluh di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis [10/3].
Dia mengingatkan, kemajuan suatu negara ditentukan oleh sektor pertanian, jika Indonesia ingin menjadi negara maju, pembangunan pertanian harus menjadi prioritas didukung mekanisasi dan inovasi teknologi.
“Kalau ingin pertanian maju, kita benahi penyuluh dan petaninya. Pengungkit terbesar produktivitas adalah petani dan penyuluh, bukan benih, pupuk atau Alsintan. Berdayakan penyuluh dimulai dari BPP di kecamatan yang kita sebut sebagai KostraTani” katanya didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati.
Bersamaan dengan panen indeks pertanaman [IP] 200 di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, sejumlah penyuluh dari tiga Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Banyuasin mengikuti Penguatan Kapasitas Penyuluh. Penyuluh yang hadir dari BPP Rambutan, BPP Banyuasin I, dan BPP Air Kumbang.
“Di tengah pandemi Covid-19, pemotongan anggaran tidak mempengaruhi PDB pertanian, malah meningkat sampai 16 persen. Mengapa? Itu karena petani dan penyuluh tetap ke lapangan. Merekalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian," kata Dedi Nursyamsi yang juga didampingi Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Mattobi’i
Dia mengharapkan kerjasama dari camat, bintara pembina desa [Babinsa], BPP dan petani terus mendukung peningkatan produktivas pertanian. "Tentunya pemerintah pusat akan memberi dukungan yang kuat untuk mencapai target tersebut."
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Zainudin menyatakan dukungan penuh pada program Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang diusung Kemeterian Pertanian RI seiring sejalan dengan program daerahnya.
Ubaidillah Akhyar, penyuluh di Desa Gelebak Dalam mengurai tentang potensi sawah di wilayah binaannya mencapai 884 hektar. Luasan IP200 sekitar 436 hektar, saat ini panen kelompok tani [Poktan] mencapai 22,5 hektar dengan 33 petani, produktivitasnya 6,2 ton dengan varietas Ciherang.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
