BBPP Ketindan Dukung Seruan Presiden Kembangkan Komoditas Unggulan Daerah

The BBPP Ketindan Supports Indonesia`s Widodo Call to Developing Regional Commodities

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


BBPP Ketindan Dukung Seruan Presiden Kembangkan Komoditas Unggulan Daerah
Peserta Diklat tanaman rimpang di Penas XV Banda Aceh 2017, dan Kepala BBPP Ketindan Djajadi Gunawan dan Kabid Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Ketindan, Mafruhah (inset) Foto2: Humas BBPP Ketindan

Banda Aceh (B2B) - Presiden RI Joko Widodo menyerukan pemerintah daerah melakukan identifikasi terhadap tanaman unggulan tiap provinsi/kabupaten/kota dikembangkan menjadi komoditas andalan di pasar nasional maupun ekspor, dan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Kementerian Pertanian menggelar pelatihan agribisnis tanaman rimpang bagi 30 penyuluh pertanian di Provinsi Aceh pada Penas XV 2017 di Banda Aceh.

Pelatihan digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan untuk mendukung kesuksesan Penas XV yang mengusung tujuan mempersatukan visi dan misi para pemangku kepentingan tani dan nelayan dari Sabang sampai Merauke, dan 30 peserta adalah penyuluh pertanian dari beberapa kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yakni Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireun dan Aceh Utara.

Kabid Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Ketindan, Mafruhah mengatakan kegiatan pelatihan bertujuan mendukung program BPPSDMP meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan memperkenalkan BBPP Ketindan sebagai unit pelaksana teknis dari BPPSDMP Kementan.

"Kunci utama penumbuhan usaha agribisnis adalah penguasaan target pasar dan daya saing komoditas unggulan khususnya tanaman rimpang di Aceh," kata Mafruhah dalam sambutannya mewakili Kepala BBPP Ketindan, Djajadi Gunawan.

Rimpang atau rhizoma adalah tanaman temu-temuan yang berasal dari famili zingiberaceae yang dimana umbi batangnya berada di bawah tanah. Contoh tanaman rimpang yang populer antara lain jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temulawak, dan temu hitam.

Menurutnya, peluang sekaligus tantangan terbesar adalah ketersediaan lahan, kemampuan SDM, kelembagaan petani, dukungan modal, ketersediaan benih, teknologi budidaya, penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT), perubahan iklim, pasokan dan daya saing komoditas.

Djajadi Gunawan seperti dikutip Mafruhah menambahkan pelatihan tanaman rimpang ini diharapkan dapat membuka peluang usaha dan pendapatan bagi petani dan masyarakat di Aceh dalam membidik usaha agribisnis tanaman obat dari hulu ke hilir, dengan mengembangkan usaha dan pola bimbingan kepada petani tentang agribisnis tanaman obat rimpang.

Sementara Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Widi Hardjono mengingatkan agar booth BBPP Ketindan pada Penas XV Aceh 2017 dan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang lebih banyak menampilkan hasil kegiatan pelatihan sehingga meningkatkan ketertarikan pengunjung untuk mendapatkan pelatihan di BBPP Ketindan.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo called on local governments identify the superior plants of each province/regency/municipality become a mainstay commodity in national and global markets,
and Agriculture Ministry's Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development (BPPSDMP) held rhizome plants training for 30 agricultural extension workers in Aceh province on the the 2017 Farmers and Fishermen National Week called the Penas XV 2017.

The training was held by Ketindan's Agricultural Training Center (BBPP Ketindan) to unite farmers and fishermen stakeholders from Sabang to Merauke, and 30 participants are agricultural extension workers from several districts in Aceh province namely Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireun and Aceh Utara.

Head of BBPP Ketindan Training Division, Mafruhah said  the training aims to support the BPPSDMP program to increase the competence of agricultural extension workers, and introduce BBPP Ketindan as  technical implementation unit of BPPSDMP.

"The key success of agribusiness development is to recognize the target market, and competitiveness of Aceh's rhizomes," said Mafruhah in her speech representing Director of BBPP Ketindan, Djajadi Gunawan.

Rhizome is a plant of the family zingiberaceae, and the tuber stems are underground. Examples of popular rhizome plants include ginger, turmeric, galangal, kencur, temu lawak, and black temu.

According to her, the biggest opportunities and challenges are land availability, human resource capability, farmer institution, capital support, seed availability, cultivation technology, crop handling, climate change, commodity supply and competitiveness.

Mr. Gunawan as quoted by Mafruhah added that rhizomes plant training is expected to open business opportunities and income for farmers and communities in Aceh, and open up business opportunities for farmers about rhizomes agribusiness crops.

Meanwhile, Director of BPPSDMP Agriculture Training Center Widi Hardjono reminded the booth of BBPP Ketindan in the Penas XV 2017 and similar activities in coming years show more results of training activities so as to increase visitor interest to get training in the BBPP Ketindan.