Politeknik Enjiniring Kementan Tanamkan Jiwa Kepemimpinan via Resimen Mahasiswa

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Politeknik Enjiniring Kementan Tanamkan Jiwa Kepemimpinan via Resimen Mahasiswa
PEPI SERPONG: Direktur PEPI Muharfiza [ke-2 kanan] dialog dengan Pimpinan Korps Menwa Indonesia, Jan Pieter Ate [ke-2 kiri] tentang penting suatu perguruan tinggi membentuk Menwa yang merupakan wadah partisipasi mahasiswa dalam usaha bela negara. [Foto: PEPI/Adist]

Tangerang, Banten [B2B] - Sebagai Upaya mempersiapkan mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] yang memiliki pengetahuan, sikap disiplin, fisik dan mental serta berwawasan kebangsaaan agar mampu melaksananakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menanamkan dasar – dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. PEPI sambut baik hadirnya Korps Resimen Mahasiswa [Menwa] Indonesia.

Menwa merupakan salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta [Sishankamrata].

Peran Menwa adalah sebagai wadah dalam sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan, dalam upaya bela negara dan penguatan ketahanan nasional.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

Menurutnya pendidikan vokasi memiliki peran penting menghasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur.

“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," katanya.

Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam mencetak SDM yang andal, karena tonggak utama pembangunan pertanian berada di tangan SDM berkualitas.

“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru," katanya.

Pimpinan Korps Menwa Indonesia, Jan Pieter Ate mengatakan kegiatan Menwa di kampus diperuntukkan dalam program pengabdian dalam bela negara.

Jan Pieter Ate mengaku kagum pada keberadaan PEPI, kehidupan mahasiswa di asrama dengan sistem pendidikan semi militer, sehingga diharapkan Menwa bisa masuk di PEPI untuk membangun karakter mahasiswa.

"Saya berharap mereka lebih memiliki integritas dan daya juang untuk bela negawa agar NKRI dapat terjaga," katanya [10/7].

Menurutnya, penting suatu perguruan tinggi membentuk Menwa yang merupakan wadah partisipasi mahasiswa dalam usaha bela negara sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga negara dalam pertahanan negara.

Juga sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga negara dalam pertahanan negara. Membangun tradisi semangat perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih dari generasi tentara pelajar/korps mahasiswa.

Resimen Mahasiswa sendiri adalah salah satu organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi, yang merupakan tradisi semangat perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih dari generasi tentara pelajar/korps mahasiswa.

Direktur PEPI Muharfiza menyambut baik hasil diskusi tersebut seraya menyatakan akan segera menindaklanjuti perihal pembentukan Menwa di PEPI.

“Saya rasa organisasi seperti Menwa sangat dibutuhkan di kampus. Kegiatan dalam organisasi Menwa ini dapat menumbuhkan jiwa juang, determinasi, dan semangat positif lainnya," katanya.

Adanya sikap jiwa juang yang tinggi, kata Muharfiza, membuat mahasiswa akan lebih tangguh menghadapi tantangan dan permasalahan khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan pertanian di era selanjutnya. [andriawan/timhumaspepiserpong]

Tangerang of Banten [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.