Potensi 204.336 Ha, Kementan dan Banten Satukan Visi Genjot Produktifitas
Indonesian Govt Developing Food Barns in Banten Province
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Serang, Banten [B2B] - Kementerian Pertanian RI menetapkan target tanam padi musim gadu seluas 5,6 juta hektar di seluruh Indonesia. Banten tergolong provinsi yang menjanjikan dengan luas sawah 204.336 hektar yang tersebar pada delapan kabupaten/kota. Terluas di Kabupaten Lebak mencapai 51.297 hektar dan tersempit adalah Kota Tangerang hanya 235 hektar.
Potensi sekaligus tantangan terkuak dari Rapat Koordinasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan Dinas Pertanian [Distan] Banten di Serang pada Selasa [18/8].
Rapat dipimpin Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi yang dihadiri Kepala Distan Banten, Agus M Tauhid dan Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] Idha Widi Arsanti serta pejabat terkait dari pusat dan daerah.
"Upaya percepatan produktifitas pertanian dilakukan Kementan khususnya BPPSDMP menggalang sinergi dengan Distan Banten. Diketahui Banten memiliki potensi lahan menjanjikan. Kini, satu sisi aktifitas produksi pertanian dihadapkan pada tantangan perubahan musim," kata Kabadan Dedi Nursyamsi.
Dia mengutip instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa peningkatan produktifitas harus dilakukan, karena Indonesia bertekad menjaga ketahanan pangan, bahkan kita ingin swasembada pangan.
"Karena itu, produktifitas harus meningkat. Guna membantu petani, ada Kostratani menjadi tempat konsultasi. Gunakan teknologi, mekanisasi, dan inovasi agar produksi pertanian maksimal," kata Mentan Syahrul.
Luas Tambah Tanam
Dedi Nursyamsi menambahkan upaya meningkatkan produktifitas pertanian terus dilakukan. Harapannya, rapor positif pada dua kuartal sebelumnya berlanjut di Kuartal III 2020.
“Produktivitas harus terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Kalau ingin disebut berhasil, berarti grafiknya harus naik. Keberhasilan di kuartal sebelumnya harus dilanjutkan,” katanya.
Menurut Dedi, kerja keras menjadi kunci peningkatan produktifitas pertanian. Apalagi, Kementan sudah menentukan target musim gadu 5,6 Juta Hektar. "Musim gadu kali ini harus naik. Semua target harus tercapai. Untuk mewujudkannya butuh upaya besar. Semua pemangku kepentingan pertanian harus bersinergi."
Sementara Kapusdik BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti mengungkap tentang pembahasan luas tambah tanam (LTT) di Banten. "Percepatan produktifitas pertanian harus dilakukan karena potensi Banten sangat besar, utamanya adalah padi. Juga komoditas lain seperti jagung, hortikutura, dan buah-buahan.
Dia pun mengurai tentang potensi Banten didukung delapan kabupaten/kota dengan total luas persawahan sekitar 204.336 hektar. Terbesar 52.640 hektar di Pandeglang, Lebak seluas 51.297 hektar, yang tersempit 235 hektar di Kota Tangerang.
“Dari kondisi tersebut, kami mendorong percepatan tanam karena sebentar lagi memasuki musim kemarau. Apalagi, beberapa wilayah belum mendapatkan aliran irigasi yang memadai. Lahan tersebut sangat begantung pada hujan," kata Idha WA.
Percepatan tanam diarahkan optimalisasi potensi lahan, karena berbanding lurus dengan produktifitas. "Bisa diarahkan untuk optimalisasi lahan. Kalau cepat ditanami, otomatis akumulasi produksi pertanian akan naik. Semuanya optimal karena masih ada faktor air.”
Menurutnya, percepatan tanam juga bagian kampanye Kostratani. Medianya melalui BPP. Sebab, Kostratani diarahkan mengamalkan lima fungsi yakni sebagai pusat informasi dan data, gerakan pembangunan pertanian, pelatihan, konsultasi agribisnis, dan kemitraan.
“Melalui Kostratani, diharapkan LTT akan tercapai karena program terus didorong agar LTT menjadi semakin optimal di tiap kabupaten/kota. Fungsi BPP semakin strategis sebagai media komunikasi dengan berbagai pihak. Harapannya, semua permasalahan yang muncul bisa segera ditangani,” kata Kapusdik Idha WA. [Cha]
Serang of Banten [B2B] - Banten province has been chosen as the site for Indonesia´s new food barn to be established under the government´s food estate program, said Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo here on July 1. For the first phase of the program, which encompasses the initial construction of the food barn, the government has provided land in the Serang and Lebak regency.
