Jambore Petani Muda 3, Sesba BPPSDMP Apresiasi Inisiasi Petrokimia Gresik

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jambore Petani Muda 3, Sesba BPPSDMP Apresiasi Inisiasi Petrokimia Gresik
PENGUSAHA MILENIAL: Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah [kaos hitam] bersama peserta dan penyelenggara Jambore Petani Muda 3 di Gresik, Jawa Timur [Foto: Humas BPPSDMP]

Gresik, Jatim [B2B] - Puluhan mahasiswa dari 12 perguruan tinggi negeri [PTN] di seluruh Indonesia mengikuti Jambore Petani Muda 3 yang digelar oleh PT Petrokimia Gresik [PG] bertema Agrosociopreneur Competition di Gresik, Jawa Timur pada Kamis [6/2] sebagai kegiatan tahunan PG mendukung program pemerintah pada upaya regenerasi petani. Hal itu sejalan dengan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo [SYL] yang mencanangkan program utama pembangunan pertanian dalam pengembangan 2,5 juta petani pengusaha milenial.

"Mentan SYL makin percaya dengan kemampuan, usaha dan kredibilitas anak-anak muda Inonesia. Menurutnya, anak muda yang mau terjun di dunia pertanian akan lebih memiliki banyak peluang kehidupan dan ekonomi yang pasti lebih baik. Kini telah banyak lahir petani-petani muda yang sukses bahkan berhasil menjadi milyarder," kata Mentan SYL seperti dikutip Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah yang hadir sebagai narasumber talkshow inspiratif, dengan materi Agrososiopreneur, sebuah tawaran solusi dalam mengembangkan dan optimalisasi sumber daya perdesaan melalui peran mahasiswa dan masyarakat. 

Dalam arahannya, Siti Munifah mengenalkan program pemerintah, khususnya dalam hal meningkatkan wirausahawan muda pertanian melalui program pendidikan vokasi pertanian. 

Saat ini, Kementan memiliki enam politeknik pembangunan pertanian [Polbangtan], politeknik enjiniring pertanian [PEPI] dan tiga sekolah menengah kejuruan pembangunan pertanian (SMK-PP) yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, dan semua program studinya berbasis vokasi. Di Polbangtan dan SMK-PP, mahasiswa dan siswa mendapatkan sistem belajar dengan pola Teaching Factory [TeFa] untuk memberikan pengalaman kerja yang benar-benar nyata. 

"Dengan pola pembelajaran, pelajar dan mahasiswa dapat menumbuhkembangkan karakter dan etos kerja yang disiplin, tanggung jawab, kerjasama dan kepemimpinan”, kata Siti Munifah. 

Dia menambahkan, mahasiswa yang dididik di Polbangtan maupun pelajar SMK-PP akan dicetak juga menjadi social entrepreneur [pengusaha yang berjiwa sosial]. "Seorang wirausahawan sosial akan berbeda dengan seorang wirausaha bisnis, karena social entrepreneur bukan hanya untuk mencari dan mendapatkan suatu keuntungan saja, tetapi juga mengajak  dan mengubah masyarakat agar menjadi lebih baik kehidupannya."

Dalam kesempatan tersebut, Siti Munifah menyampaikan rasa bangga atas tepilihnya Polbangtan Bogor yang masuk sebagai nominator pelaku usaha pertanian milenial sekaligus penggagas scalling up bussines plan. “Ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan dan memberikan yang terbaik dalam mencetak generasi muda untuk menjadi wirausahawan muda pertanian, namun tidak hanya sekedar wirausaha tetapi juga mampu menjadi wirausahawan yang berjiwa sosial."

Direktur Utama PG Rahmad Pribadi mengatakan Jambore Petani Muda 3 ini adalah salah satu bentuk komitmen PG untuk turut berperan dalam pembangunan SDM yang unggul. "PG menegaskan dengan arah kebijakan yang jelas, berorientasi pada petani berkelanjutan untuk masa depan."

Menurutnya, kegiatan Jambore Petani Muda dapat menjadi fasilitator untuk membentuk sebuah jaringan nasional petani muda, sehingga ada wadah untuk bertukar informasi dan pengalaman. Maka bisa saling memperkuat konsep pengembangan pertanian. 

"Pada akhirnya akan memperkaya dan menjaga keberlangsungan pertanian Indonesia dan swasembada pangan nasional," katanya. [Cha]

Gresik of East Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, the Agriculture Ministry in particular the Directorate General of Extension and Agricultural HR Development [BPPSDMP] carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.