Kenyot Yuks, Usaha Susu Olahan Karya Mahasiswa Polbangtan Kementan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Bogor, Jabar [B2B] – Kementerian Pertanian [Kementan] mendorong generasi millenial melek terhadap peluang bisnis yang tersedia dari sektor pertanian. Melalui pendidikan vokasi, Kementan bertekad mencetak banyak entrepreneur pertanian sukses.
Seperti mahasiswa pendidikan vokasi Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] Bogor jurusan peternakan yang berinovasi membuat produk bernama Kenyot Yuks.
Kenyot Yuks adalah nama produk minuman olahan susu yang dijalankan oleh kelompok Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] yang diketuai oleh Nanda Maulana Arif dan dua anggotanya yakni Siti Milatul Mukarromah, dan Siti Maftuhah yang saat ini berada di tingkat II Jurusan Peternakan.
Menteri Pertanian [Mentan] Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian yang handal.
"Pendidikan vokasi mampu menyatukan antara intelektual dengan karakter. Kekuatan karakter sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada," tambah Mentan Syahrul.
Mentan Syahrul mengatakan ada empat jurus jitu yang harus ditekankan dalam pendidikan vokasi.
"Yaitu yakni karakter, pendidikan vokasi harus menciptakan generasi milenial yang memiliki karakter seorang petarung, tidak mudah menyerah, dan memiliki jiwa yang tangguh," kata Mentan Syahrul.
Sejalan dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa sekarang ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian kedepan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian," papar Dedi.
Adapun, Kenyot yuks memiliki 2 produk yang bernama Milk Shake dan Fruit Milk, cara pembuatannya melalui beberapa tahap untuk Milkshake susu murni di pasteurisasi kemudian di blend dengan bubuk minuman, untuk Fruit Milk varian buah segar diblender dan dicampur susu murni dan ditambahkan es dan gula.
Nanda selaku Ketua kelompok Kenyot Yuks mengatakan bahwa usaha yang telah berdiri kurang lebih enam bulan dan sudah menghasilkan keuntungan sekitar Rp.7000.000.
"Sekali produk kami biasa menggunakan lima hingga delapan Liter susu, untuk modal sekali produksi sekitar Rp.200.000 lalu untuk penjualan dapat sekitar Rp.600.000," ucap Nanda.
Nanda menambahkan bahwa harga untuk produknya cukup terbilang cukup murah untuk kalangan masyarakat.
"Kalo yang Milkshake Rp.6000 dan Fruit Milk Rp.8000, kami juga menyediakan berbagai topping, untuk Bubble Rp.2000, Keju Rp.1000, Oreo Rp.1000, Cincau Rp.1000," tambah Nanda.
Selain itu, menurutnya, terdapat beberapa tantangan saat menjalankan usaha ini, salah satunya yaitu waktu.
"Kesulitan kami di waktu, waktunya kuliah bentrok jadi kadang kuliah sampai sore jadi gak sempat produksi begitu soalnya kami kalau produksi butuh prepare yang lumayan lama, tahap pasteurisasi dan juga belanja harus dipagi hari," tegas Nanda.
Nanda memotivasi para generasi muda yang ingin memulai jenjang karirnya dalam bidang usaha.
"Kalau jualan itu harus konsisten, jangan menyerah dan bangun relasi sebanyak-banyaknya terus juga untuk hubungan antara sesama anggota kelompok harus baik dan ada timbal baliknya, jangan selalu dipaksakan kerja tapi harus saling mengerti kalo misal ada yang sakit jangan dipaksakan juga dan kadang lagi sibuk," ungkap Nanda. [wisda/timhumaspolbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
