Mentan Serahkan 39 Traktor Tangan di Lombok Tengah

Indonesian Farmers Got 39 Hand Tractors of Agriculture Minister

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Serahkan 39 Traktor Tangan di Lombok Tengah
Mentan Amran Sulaiman (ke-2 kanan) berdialog dengan petani di Praya, Lombok Tengah, NTB (Foto: Kementan)

Praya, Nusa Tenggara Barat (B2B) - Irigasi tersier di Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah menjadi perhatian utama Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa.

Amran Sulaiman didampingi Wakil Gubernur NTB, Muhammad Amin meninjau lokasi irigasi tersier sekaligus menyerahkan bantuan 39 traktor tangan dan sarana produksi (Saprodi) kedelai untuk luasan 8 ribu hektar di Praya.

Mentan berjanji akan memberikan bantuan kepada Kabupaten Lombok Tengah dengan perbaikan irigasi seluas 5 ribu hektar dan optimasi lahan untuk 2 ribu hektar. Khusus pada kedelai, Mentan berpesan khusus kepada warga NTB khususnya di Lombok Tengah untuk meningkatkan produksi kedelai.

"Saya berharap ada kenaikan produksi minimal 20 persen dari produksi saat ini. Jangan hanya 1,2 ton, kalau perlu saya datangkan pakar dari UGM untuk membantu meningkatkan produksi," kata Amran Sulaiman.

Praya, West Nusa Tenggara (B2B) - Tertiary irrigation in Praya sub-district, Central Lombok district become a major concern of the Indonesian Agriculture Minister, Amran Sulaiman in his working visit in West Nusa Tenggara province on Tuesday.

Mr Sulaiman was accompanied by West Nusa Tenggara Deputy Governor, Muhammad Amin visited the location tertiary irrigation and also handed over 39 hand tractors and soybean production facilities to the extent of 8,000 hectares in Praya.

He  promised to provide assistance to Central Lombok with irrigation improvements and optimization of 5,000 acres of land to 2,000 hectares. Related soybeans, he specifically told local farmers, especially in Central Lombok to increase soybean production.

"I wish there was production increase minimum 20 percent of current production. Do not be only 1.2 tons, if necessary, I invite experts from the University of Gajah Mada to help increase production," Mr Sulaiman said.