Sinergi Daerah, Widyaiswara BBPP Binuang Sukseskan ToT 26 - 28 Oktober
Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Tapin, Kalsel [B2B] - Seluruh Widyaiswara pada Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Kementerian Pertanian RI akan dilibatkan mendukung Training of Trainer [ToT] bertajuk ´Solusi Pupuk Mahal´ selama tiga hari, 26 - 28 Oktober.
Kegiatan ToT secara hibrid yang dipusatkan di Jakarta, dijadwalkan dibuka secara hibrid oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi.
Guna mendukung ToT, BBPP Binuang akan mengerahkan seluruh Widyaiswara untuk mendukung sukses ToT, yang bertujuan meningkatkan sense of crisis SDM pertanian di seluruh Indonesia terhadap krisis pangan global.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati memastikan komitmen dan kinerja Widyaiswara BBPP Binuang mendampingi penyuluh dan petani serta stakeholders pertanian di seluruh Kalimantan, untuk menangkal sekaligus mengantisipasi dampak krisis pangan global.
Mentan Syahrul mengingatkan hingga saat ini terbukti sektor pertanian sangat vital bagi kehidupan juga penyelamat dari keterpurukan. Kendati demikian, jangan terlena pada capaian kinerja dan hasil produksi, karena krisis pangan global mengancam seluruh dunia.
"Pertanian harus memenuhi kebutuhan pangan seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh bermasalah, apalagi ancaman krisis pangan global semakin nyata," katanya pada Sosialisasi ToT Solusi Pupuk Mahal, Selasa [18/10].
Kabadan Dedi Nursyamsi menyoroti pentingnya pertanian untuk menyangga hidup dan kehidupan.
"Utamanya saat ini, di saat krisis pangan global yang luar biasa. Dalam kondisi krisis pangan global, ternyata sektor pertanian yang menyelamatkan kita dari keterpurukan," katanya.
Dedi menegaskan, banyak negara, yang saat ini disinyalir lebih dari 60 negara mengalami krisis pangan, lebih dari 300 juta orang mengalami krisis pangan.
"Harga pangan melejit tentu karena pasokan pangan berkurang signifikan. Dampak utamanya, Covid-19, perubahan iklim, Perang Rusia dan Ukraina. Dalam kondisi seperti ini, banyak saudara kita yang tak mampu mengakses pangan dengan baik, bahkan banyak yang mengalami stunting," katanya.
Indonesia beruntung, kata Dedi, beras sebagai makanan pokok dalam kondisi cukup. Indonesia juga berhasil mencapai sistem pertanian pangan yang tangguh, swasembada pangan dan tiga tahun tidak impor beras, 2019 sampai 2021.
"Bahkan, sampai saat ini BPS mengeluarkan rilis bahwa 2022 pasokan beras kita surplus lebih besar dibanding tahun lalu. BPS memprediksi di desember 2022 indonesia surplus beras bahkan meningkat dari tahun lalu. itulah yang menyelamatkan kita dari krisis pangan global," katanya.
Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menegaskan bahwa pihaknya didukung ´pasukan´ Widyaiswara bersama petani dan penyuluh pertanian lapang bahu-membahu untuk menangkal dan mengantisipasi dampak krisis pangan global di wilayah Kalimantan.
“BBPP Binuang sebagai UPT BPPSDMP Kementan berupaya meningkatkan tugas dan fungsinya menjawab permasalahan kekinian melalui akses informasi yang cepat dan tepat bagi petani dan penyuluh.
"Widyaiswara BBPP Binuang seperti halnya dosen, guru dan penyuluh merupakan agen utama transfer of knowledge, bahkan harus mampu transfer of motivation bagi petani," kata Yulia AK. [agus/timhumasbbppbinuang]
Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
