Gaet Milenial, Kementan Bangun Pertanian Digital mendukung Genta Organik

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Gaet Milenial, Kementan Bangun Pertanian Digital mendukung Genta Organik
PEPI SERPONG: Mentan Syahrul Yasin Limpo didampingi Direktur PEPI Serpong, Muharfiza [tengah] mengapresiasi inisiasi generasi milenial Kabupaten Tangerang mendirikan Bengkel Alsintan yang dipelopori Alumni PEPI Serpong untuk mengembangkan perusahaan pelayanan jasa Alsintan secara profesional dan mandiri. [Foto: Adist]

Tangerang, Banten [B2B] - Mendukung Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) yang diluncurkan Kementerian Pertanian RI, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] pada webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] Volume 4 Edisi 12 bertajuk ´Membangun Pertanian Berkelanjutan melalui Ekosistem Digital Mendukung Gerakan Pertanian Organik´ maka PEPI Serpong berupaya mengakselerasi generasi milenial untuk membangun pertanian berkelanjutan berbasis ekosistem digital.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengimbau perubahan cara bertani yang dilakukan saat ini, sudah tidak cocok untuk diterapkan pada era saat ini.

Mentan Syahrul mengajak para pengembang ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi [start up] dan petani milenial untuk ikut terjun mendukung pengembangan pertanian presisi.

"Cara bertani kemarin sudah tidak cocok lagi untuk era saat ini. Kita dorong pertanian dengan sistem digital, supaya petani kita dengan memanfaatkan smartphone dapat dilatih mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi, masalah cuaca, artificial intelligence dan lainnya untuk mengembangkan pertanian presisi," katanya.

Menurutnya, teknologi dan mekanisasi untuk mendukung mengefektifkan pembangunan pertanian. Mengingat tantangan krisis dunia yakni pangan, ekonomi dan keuangan ke depan sangat serius dan nyata dihadapi suatu negara khususnya Indonesia.

"Salah satu sektor yang mampu bertahan dan bahkan menyelamatkan perekonomian suatu negara adalah pertanian," kata Mentan Syahrul.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

"Generasi muda juga diharapkan dapat memberikan pembaruan. Lewat para milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan adanya pandemi membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi milenial.

Direktur PEPI Serpong, Muharfiza mengatakan ´benang merah´ dari MAF Volume 4 Edisi 12 mengurai tentang pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis ekosistem digital, merupakan suatu bentuk inisiatif untuk mewujudkan kehidupan petani yang lebih sejahtera melalui pemanfaatan platform digital.

"Hal ini merupakan upaya solutif untuk pengelolaan sumber daya usaha pertanian guna membantu kebutuhan manusia yang berubah sekaligus mempertahankan atau meningkatkan kualitas lingkungan dan melestarikan sumber daya alam," kata Muharfiza.

Kegiatan Webinar MAF Volume 4 Edisi 12 menghadirkan narasumber pada bidangnya yaitu startup Belajar Lagi dan Telkom Agree.

Narasumber Baihaqy mengatakan pertanian berkelanjutan dapat diwujudkan melalui pemanfaatan sosial media dan ecommerce.

"Apabila petani menguasai teknologi tersebut maka akses pasar dapat mereka jangkau sehingga penjualan hasil pertanian dapat terdistribusi ke tangan pembeli," katanya.

Telkom menciptakan layanan digital yang berperan dalam pengembangan ekosistem pertanian secara digital guna mendukung digitalisasi di sektor pertanian.

“Seperti kita tahu bahwa pertanian merupakan sektor penting bagi Indonesia yang menyumbang sekitar 14% dari Produk Domestik Bruto negara. Kami berupaya menghadirkan Agree yang akan menjadi jembatan perantara antara petani dan pembeli,” kata Baihaqy.

Dia menambahkan Agree siap mendukung pengembangan ekosistem pertanian yang menghubungkan seluruh stakeholders, mulai dari petani, pemodal/funding, offtaker, asuransi, dukungan pemerintah dan instansi serta dan penyedia teknologi yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani. [andriwan/timhumaspepiserpong]

Tangerang of Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.