Garut, Jabar [B2B] - Potensi luar biasa pertanian Garut terhadang kendala klasik, sulit mendapatkan tenaga kerja untuk pertanian lantaran milenial produktif memilih merantau. Kendala itu disikapi Bupati Garut, Rudy Gunawan yang akan memanggil pulang perantau Garut untuk ´mudik´ membangun pertanian tanah kelahirannya.

"Kami akan tarik para milenial yang merantau agar memiliki minat di pertanian. Minat mereka harus ditumbuhkan. Kami sudah siapkan strategi termasuk dukungan anggarannya. Para pemuda Garut kini harus menempatkan bertani sebagai profesi primadona. Potensinya besar," kata Bupati Rudy Garut saat menerima audiensi Kepala Badan PPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi di Garut, Kamis [13/8].

Menurut Rudy Gunawan, Garut sudah mendapat akses digital KostraTani setelah diluncurkan oleh Kabadan Dedi Nursyamsi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tarogong dan BPP Samarang.

"Dengan potensi pertanian Garut, Kostratani akan sukses di sini. Kami akan mendorong para milenial mau bertani karena sangat menjanjikan. Apalagi, posisi pertanian sangat stabil di tengah pandemi Covid-19. Kami yakin, kalau milenial dilibatkan secara maksimal, produktifitas pertanian Garut akan naik. Mereka kreatif dan inovatif," kata Rudy Gunawan.

Dedi Nursyamsi mengapresiasi tekad dan komitmen Bupati Garut mendukung KostraTani, khususnya pelibatan milenial sebagai penerus pembangunan pertanian. Generasi milenial memiliki peran menonjol di beberapa wilayah Kostratani seperti di Kabupaten Cianjur.

"Milenial Garut harus mengikuti teman-teman di wilayah lain. Ayo, para milenial sekarang harus menggeluti bisnis pertanian yang sangat menjanjikan. Kalau petani milenial di Garut tumbuh maksimal, masa depan pertanian Garut akan semakin cerah," katanya.