Satukan Tekad Antisipasi El Nino, Penyuluh Siap Jadi Garda Terdepan
Indonesia Held the 16th National Farmers and Fishermen Week in Padang
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Padang, Sumbar [B2B] - Ancaman El Nino serta krisis pangan global yang semakin terlihat, mendorong Kementerian Pertanian RI mengajak para penyuluh untuk mempersiapkan diri dan melakukan langkah antisipasi.
Seruan tersebut dikemukakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada Kongres ke-VII Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia [Perhiptani] di Hotel Bumi Minang, Padang, Sumatera Barat, Minggu [11/6].
Tema yang diangkat adalah ´Mewujudkan Indonesia sebagai Negara Ekspoktir Pangan´ sejalan arahan Mentan Syahrul
bahwa penyuluh adalah garda terdepan yang akan mengawal pertanian Indonesia.
"Peran penyuluh sangat penting, terutama untuk memastikan pangan selalu tersedia meski ada ancaman El Nino dan krisis pangan global, maka penyuluh harus selalu meng-upgrade kemampuan dan pengetahuan," katanya.
"Jadilah penyuluh yang hebat dan luar biasa agar bisa membantu menjaga pangan dari ancaman El Nino dan krisis pangan global," kata Mentan Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, berpesan agar penyuluh menyiapkan diri.
"Untuk para penyuluh, ayo persiapkan diri menghadapi perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global dan bersinergi untuk menjalankan program antisipasi elnino dan krisis pangan global dari Kementan," katanya saat membuka Kongres Perhiptani, mewakili Mentan.
Dedi Nursyamsi mengingatkan tujuan pembangunan pertanian adalah meyediakan pangan bagi 270 juta rakyat Indonesia dan meningkatkan ekspor.
"Tujuan tersebut dapat diraih dengan peningkatan produksi, efisiensi juga harus ditingkatkan. Tingkatkan juga konsumsi pangan dan buah lokal," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, faktor yang dapat meningkatkan produksi dan menurunkan biaya produksi sehingga efisien efisiensi antara lain penerapan teknologi pertanian, perundang undangan, dan yang paling utama adalah meningkatkan kapasitas SDM.
"Dengan kata lain, faktor kunci adalah SDM, yaitu petani dan penyuluh. Sejarah sudah membuktikan kita pernah swasembada 1984 pertanyaan nya apakah penyuluh dan petani mampu mengulang prestasi tersebut?"
Menurut Dedi Nursyamsi, tantangan pertanian sekarang adalah dampak pasca pandemi, perubahan iklim dan ancaman krisis pangan global. Namun, dengan efisiensi biaya produksi, peningkatan produksi akan tercapai dan juga akan dapat meningkatkan ekspor.
"Cara-cara biasa harus ditinggalkan. Jadilah penyuluh yang luar biasa penuh terobosan, yang mampu melakukan tugas sebagai inovator, penuh ide dalam mengatasi kendala yang dihadapi di lapangan seperti kelangkaan pupuk diatasi membuat pupuk organik bersama petani, membuat pestisida nabati," katanya.
Sementara Ketua Umum DPP Perhiptani, H Isran Noor mengatakan peran penyuluh dalam pembangunan pertanian sangat penting dalam mendukung program pemerintah.
"Sinergi dan koordinasi yang baik mutlak dibutuhkan," kata H Isran Noor yang juga Gubernur Kaltim. [esap/timhumasbppsdmpkementan]
Padang of West Sumatera [B2B] - The National Week of Farmers and Fishermen called the Penas KTNA in Padang of West Sumatera capital is proves the agricultural sector has shown a positive development with increasing rice and corn production.
Through the Penas KTNA we expect participants from across the country can deliver information to investors and entrepreneurs.
