`One Stop Shopping`, Petani Milenial Luncurkan Outlet Modern Sambut 2020

Indonesian Young Entrepreneurs Support Marketing of Agricultural Products

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


`One Stop Shopping`, Petani Milenial Luncurkan Outlet Modern Sambut 2020
SUBTERMINAL CIGOMBONG: Petani milenial Sandi Octa Susila [kiri] dan Kepala Pusluhtan BPPSDMP Kementan, Leli Nuryati [kanan] Foto2: Humas BPPSDMP Kementan

Cianjur, Bogor [B2B] - Petani milenial Indonesia boleh berbangga pada Sandi Octa Susila, 27, salah satu dari Duta Petani Milenial dan Penyuluh Swadaya Pembina binaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4s] Mitra Tani Parahyangan. 

Sandi OS meluncurkan Outlet One Stop Shopping [OOSS] di Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin [30/12] dengan menghadirkan ´pertanian dari ibukota Priangan´ melalui pengembangan Sub Terminal Cigombong menjadi tempat business leader mengatur rantai pasok produk petani secara efisien, dengan konsep ´ekonomi berkeadilan´.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Prof Dedi Nursyamsi menyambut baik dan mendukung outlet inovasi dari Sandi OS melalui OOSS di Cigombong.

"Langkah tersebut adalah bukti pelaksanaan langsung arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mendorong petani keluar dari rutinitas on farm dan mulai memaksimalkan peran off farm, yang berkaitan dengan penjualan produk-produk pertanian," katanya.

Kepala Dinas Pertanian dan TPH Pemkab  Cianjur, Mamad Nano menyambut baik OOSS sebagai langkah awal untuk memotivasi para petani lainnya bergerak dari hulu sampai hilir, sehingga pertanian Cianjur bisa berkembang lebih cepat.

Pendapat senada dikemukakan oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati bahwa OOSS menjadi ´market´ bagi petani untuk memutus mata rantai tengkulak karena itu harus dikelola dengan prinsip manajemen bisnis dan berjiwa milenial.

Menurutnya, dengan keberadaan OOSS di Sub Terminal Agribisnis Cigombong - Cianjur, Sandi OS berhasil memberikan pelayanan pemasaran dan peningkatan nilai tambah produk petani dari kelompok tani [Poktan], kelompok gabungan petani [Gapoktan], asosiasi petani hingga pelaku agribisnis lainnya. 

"Sudah saat nya pertanian dikelola oleh milenial seperti Sandi, karena itu BPPSDMP Kementan terus berupaya mencetak 2,5 juta petani pengusaha milenial untuk mencapai pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern," kata Leli Nuryati.