Ketahanan Pangan, UPT Pelatihan Kementan Evaluasi Brigade Pangan Kabupaten Sambas
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi

Sambas, Kalbar (B2B) - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bersama para pemangku kepentingan menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (In Depth) Brigade Pangan di Pendopo Balairung Sari, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (13/06/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi percepatan peningkatan produktivitas pertanian melalui perluasan luas tambah tanam (LTT) di wilayah potensial.
Brigade Pangan hadir sebagai garda terdepan dalam membangun sistem pertanian modern dan berkelanjutan. Dengan menggandeng kelompok tani (Poktan), gabungan kelompok tani (Gapoktan), dan pemerintah desa, program ini menargetkan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) sebagai indikator utama keberhasilan. Meningkatnya IP akan mendorong intensifikasi tanam yang efektif dalam satu tahun, dengan tetap menjaga keberlanjutan lahan dan hasil panen yang optimal.
Kepala BBPP Batu, Roby Darmawan, yang juga merupakan penanggung jawab untuk wilayah Kalimantan Barat, menyampaikan bahwa sinergi antar aktor di lapangan menjadi pondasi penting dalam membangun kemandirian petani.
“Brigade Pangan bukan hanya soal tanam dan panen. Ini tentang menciptakan ekosistem usaha tani yang menguntungkan dan berkelanjutan,” ujarnya.
Selama pelaksanaan program, dukungan terus digencarkan melalui bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) serta sarana produksi pertanian (Saprodi) berupa benih, pupuk, dan pestisida.
Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh proses budidaya berjalan optimal dan efisien.
Hadir dalam kegiatan evaluasi ini antara lain perwakilan dari Dinas TPH Provinsi Kalbar, Kepala BRMP Kalbar, penyuluh pendamping, Babinsa, serta 30 perwakilan Brigade Pangan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Sambas seperti Galing, Jawai Selatan, Paloh, Pemangkat, Salatiga, Selakau, hingga Tebas dan Teluk Keramat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam pernyataan terpisah menegaskan peran penting Brigade Pangan dalam pengelolaan pertanian berbasis bisnis.
“Mereka harus mampu mengelola lahan secara produktif dan menciptakan keuntungan nyata,” tegasnya.
Senada, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menekankan penguatan program ini sebagai bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Sinergi antar pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Dengan berbagai dukungan, pendekatan kolaboratif, dan evaluasi berkala seperti ini, diharapkan Brigade Pangan mampu mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern. [◦ˆ⌣ˆ◦]
Sambas of West Borneo [B2B] - The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.
Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.