Swasembada Pangan, Kementan Targetkan Dua Kali Peningkatan Produktivitas

Indonesian Govt Support Farmer to Increase Agricultural Productivity

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Swasembada Pangan, Kementan Targetkan Dua Kali Peningkatan Produktivitas
KOMODITAS PERTANIAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi [kiri] melihat display hasil pertanian Kabupaten Pangandaran, Jabar di sela kunjungan di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Kalipucan [Foto: BPPSDMP]

Pangandaran, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI berupaya mencapai Swasembada Pangan dalam 15 tahun ke depan melalui peningkatan dua kali lipat produktivitas pertanian, yang saat ini 5,1 ton per hektar. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] mendukung target tersebut, dengan meningkatkan kapasitas penyuluh dalam mengawal dan mendampingi petani.

Upaya pencapaian tersebut berulangkali diserukan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang peran vital penyuluh, yang merupakan ujung tombak bagi peningkatan produktivitas pertanian.

"Penyuluh yang andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, penyuluh berperan penting mendampingi petani dalam mengolah budidaya pertanian mereka," kata Mentan Syahrul yang dikutip Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi saat dialog dengan penyuluh Kabupaten Pangandaran di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Kecamatan Kalipucan, Selasa [31/8].

Dedi menambahkan bahwa Indonesia pernah mencapai 'masa keemasan pertanian' pada Swasembada Pangan 1984, namun hal itu tidak serta merta didapat begitu saja, semudah membalikkan telapak tangan, melainkan kerja keras dan kebersamaan petani dan penyuluh. 

"Butuh waktu 15 tahun bagi pemerintah saat itu untuk meningkatkan produktivitas menjadi dua kali lipat sehingga kita berhasil swasembada pangan," katanya.

Guna mengulang sukses, kata Dedi, peningkatan produktivitas didukung kapasitas dan kompetensi SDM pertanian. "Mau swasembada pangan, maka produktivitas harus digenjot. Kalau saat ini 5,1 ton per hektar per tahun, maka 15 tahun ke depan harus dua kali lipatnya."

Tiga kunci sukses peningkatan produktivitas, menurutnya, pertama adalah inovasi teknologi dan prasarana sarana pertanian yang kontribusinya 25%; kedua, peraturan perundangan dengan kontribusi 25%; dan ketiga, SDM pertanian dengan kontribusi terbesar, yakni 50%.

Mengacu hal itu, Dedi menilai peningkatan produktivitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian nasional. "Kita harus genjot, kalau ingin pertanian maju. Jangan mimpi maju kalau produktivitas kita rendah." 

Dengan kata lain, katanya lagi, berbicara pembangunan pertanian, terkait erat dengan peningkatan produktivitas. "Bicara peningkatan produktivitas, berarti bicara SDM pertanian. Tujuan pembangunan pertanian menyiapkan pangan bagi seluruh penduduk, kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor."

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutriaman menyatakan kesiapan pihaknya memacu peoduktivitas di wilayahnya agar produktivitas pertanian meningkat, seraya bersyukur bahwa produktivitas pertanian di Pangandaran melampaui rata-rata nasional. 

"Kami siap mengimplementasikan inovasi teknologi agar produktivitas pertanian dapat ditingkatkan. Selain nasional, Pangandaran punya cita-cita swasembada pangan untuk masyarakatnya sendiri," kata Sutriaman. [Cha]

Pangandaran of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.