Ketahanan Pangan, Kementan Pacu Produktivitas Padi dari Food Estate

Indonesia Developing the Food Estate in East Nusa Tenggara Province

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Ketahanan Pangan, Kementan Pacu Produktivitas Padi dari Food Estate
WEBINAR FORWATAN: Dirjen PSP Kementan, Sarwo Edhy menegaskan bahwa pemerintah terus berusaha meningkatkan produktivitas tanaman di lahan rawa, terutama di food estate melalui teknologi [Foto: Ditjen PSP]

Jakarta [B2B] - Pemerintah RI khususnya Kementerian Pertanian berupaya mendorong intensifikasi lahan pada kawasan lumbung pangan baru [food estate]. Caranya? Peningkatan kemampuan lahan pertanian di lahan rawa melalui penyediaan sarana produksi pertanian.

Hal itu dikemukakan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan [PSP] Sarwo Edhy pada Webinar Forum Wartawan Pertanian [Forwatan] bertajuk ´Food Estate Dukung Ketahanan Pangan´ pada Kamis siang [18/3]. Hadir Senior Advisor Croplife Indonesia, Midzon Johannis dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi-FEM IPB Bogor, Sahara dan Kasubdit Optimasi dan Rehabilitasi Lahan, Ditjen PSP Kementan, Foyya Yusufu Aquino selaku narasumber.

"Lahan rawa itu luasnya 34 juta hektar. Hasil riset menyebut sekitar 17 juta hektar bisa digunakan sebagai lahan pertanian produktif. Upaya ini dilakukan secara bertahap untuk optimalisasi lahan rawa agar produksi pertanian kita meningkat," kata Sarwo Edhy.

Dia menambahkan pelaksanaan food estate didukung Kementan melalui pendekatan  teknologi, sosialisasi kepada petani untuk menggunakan padi unggul bermutu bersertifikat. Alhasil, produkvitas food estate di lahan rawa Kalimantan Tengah meningkat dari sebelumnya 2 - 3 ton menjadi 5 ton per hektar.

“Program food estate ini ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan dan lahan rawa merupakan masa depan bangsa Indonesia,“ ujarnya.

Sarwo mengatakan, pemerintah terus berusaha meningkatkan produktivitas tanaman di lahan rawa, terutama di food estate melalui teknologi. Pihaknya juga memberikan bantuan alat olah tanam dan panen untuk digunakan petani. Harapannya, petani lebih cepat mengolah dan menanam. Lalu, panen juga bisa lebih cepat dan bisa kembali tanam lagi.

Pada 2021, Kementan mencoba optimalisasi lahan rawa di Kalteng seluas 30 ribu hektar. ”Semoga ke depannya, lahan food estate ini bisa berkembang dengan baik. Juga di NTT di Sumba Tengah, sehingga kita bisa memenuhi kebutuhan pangan bagi 270 juta jiwa,” ujarnya.

Pada 2019 pemerintah mengoptimalkan lahan rawa di lima provinsi: Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung. Luas lahan di 5  provinsi itu ada sekitar 366 ribu hektar lahan rawa untuk budidaya padi.

Midzon Johannis mengatakan pihaknya sangat mendukung program pembangunan food estate yang digaungkan pemerintah. Dengan populasi manusia dunia tahun 1950 sebanyak 2,5 miliar terus naik menjadi 7 miliar pada 2011 dan tahun 2050 dipekirakan mencapai 9 miliar. Imbasnya, konsumsi pangan diperkirakan meningkat 23%, sementara luas lahan pertanian hanya tumbuh 9%.

Dukungan Croplife Indonesia bagi pertanian Indonesia yakni dengan mendorong pengembangan teknologi baru untuk perlindungan tanaman, biologi, bioteknologi, digital dan smart agriculture sesuai dengan kondisi Indonesia.

Croplife Indonesia, katanya, juga mendukung penyediaan teknologi dan menjamin ketersediaan sarana pertanian seperti produk perlindungan tanaman dan benih, pendamping kepada petani melalui learning centers, ekspo pertanian, pelatihan agronomi dan stewardship. “Penyediaan teknologi dan menjamin ketersediaan sarana pertanian seperti produk perlindungan tanaman dan benih.” 

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi-FEM Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara mengatakan, pada konsep pengembangan food estate mekanisasi dan modernisasi pertanian/digitalisasi  merupakan salah satu  simpul penting  yang harus  diperkuat baik  di on farm dan off farm.

“Penggunaan  alat dan mesin pertanian  pada saat pengolahan lahan akan meningkatkan produksi pertanian,” kata Sahara. Sementara,  pengelolaan hasil diperlukan   penggilingan padi atau rice milling unit [RMU] yang merupakan  titik sentral dari agroindustri padi.

Foyya Yusufu Aquino mengatakan sebagai contoh penerapan teknologi di lahan food estate, pemerintah membuat center of excellence di Kabupaten Kapuas 1.000 ha dan Kabupaten Pulang Pisau 1.000 ha.

Jakarta [B2B] - Some provinces has been chosen as the site for Indonesia´s new food barn to be established under the government´s food estate program. For the first phase of the program, which encompasses the initial construction of the food barn, according to senior official of the Agriculture Minister here on Thursday [March 18].