Puluhan Mahasiswa Politeknik Enjiniring Kementan PKL di Dua Provinsi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Tangerang Selatan, Banten [B2B] - Melalui pendidikan vokasi, mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang persyaratan pekerjaan dan lingkungan kerja di industri, dengan keterampilan yang relevan dan pemahaman tentang praktik.
Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia Kementerian Pertanian menerjunkan 66 mahasiswa tahun akademik 2021/2022 untuk melakukan praktik kerja lapang [PKL] di Balai Penyuluhan Pertanian provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia, Muharfiza secara simbolis melepas mahasiswa PKL di aula Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo.
Sebagaimana arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan kualitas SDM dan regenerasi petani milenial melalui Pendidikan vokasi.
"Kita harus fokus untuk melahirkan SDM pertanian mulai dari Dosen, Widyaiswara, maupun Mahasiswa. Maka mahasiswa vokasi Kementerian Pertanian RI harus lebih maju, sigap dan selalu bergerak dinamis di seluruh jajaran pertanian dari pusat hingga ke pelosok pedesaan," sebut Mentan Syahrul.
Demikian juga arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Kementan Dedi Nursyamsi yang menegaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian harus dilakukan oleh generasi milenial yang menyukai tantangan, berpikiran terbuka dan inovatif.
"Hal itulah yang diharapkan dari lulusan Polbangtan/PEPI yang merupakan pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Pertanian," kata Dedi.
PKL sendiri merupakan bagian dari matakuliah lapangan yang mana merupakan nilai tambah melalui proses pemanfaatan teknologi pra-tanam dan tanam/pemeliharaan tanaman/panen/ pascapanen /pengolahan pada suatu usaha tani baik pada level on-farm maupun off-farm atau usaha pendukung pertanian baik yang dikelola kelompok maupun unit usaha lain.
Penerimaan mahasiswa PKL diterima langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno. Dirinya menyambut baik kehadiran mahasiswa PEPI untuk melaksankan PKL 1 di wilayahnya.
"Kami berharap 19 Mahasiswa tersebut nantinya dapat bekerjasama dengan petani dan penyuluh khususnya dalam pemanfaat alsintan yang ada mulai dari pengoperasian maupun pemeliharaan," ujarnya.
"Mahasiswa akan disebarkan ke 6 lokasi BPP yang ada di Kabupaten Sukoharjo diantaranya: BPP Polokarto, BPP Tawangsari, BPP Bendosari, BPP Weru, BPP Nguter, dan BPP Bulu," kata Bagas.
Muharfiza selaku Direktur PEPI mengatakan sebagai perguruan tinggi vokasi, PEPI mengedepankan metode pembelajaran praktikum yang lebih dominan dibandingkan perkuliahan teoritis. Sehingga diharapkan skill mahasiswa PEPI akan lebih terlatih dibandingkan mahasiswa perguruan tinggi lainnya.
Muharfiza bersama kaprodi telah melakukan identifikasi manfaat dan peluang yang ada di Kabupaten Sukoharjo sendiri. Setelah itu, dinilai memiliki potensi yang besar dan sudah banyak menerapkan penggunaan alsintan dalam kegiatan pertaniannya.
"Contohnya penggunaan combine harvester, TR 2 dan TR 4, transplanter, serta RMU di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
“Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan untuk menjadikan Kabupaten Sukoharjo menjadi lokasi PKL I oleh mahasiswa PEPI di tahun 2023 ini," tandasnya. [andriwan/timhumaspepiserpong]
Tangerang, Banten [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
