Inovasi Mahasiswa PEPI jadi Magnet Stand BPPSDMP Kementan di Penas Padang
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s PEPI Serpong
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Padang, Sumbar [B2B] - Inovasi teknologi dan mekanisasi mahasiswa/i Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia [PEPI] Serpong menjadi magnet Stand BPPSDMP Kementan pada ajang Pekan Nasional Petani Nelayan Indonesia [Penas] XVI 2023 di Kota Padang, yang dibuka Menteri Koordinator Perekonomian RI, Airlangga Hartarto pada Sabtu [10/6].
Bahkan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo didampingi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengaku bangga pada capaian mahasiswa/i PEPI Serpong bagi pembangunan pertanian nasional, seraya mengacungkan jempol, setelah menyimak paparan jelas dan lugas dari mahasiswa PEPI Serpong.
Pembukaan Penas berlangsung di Pangkalan Udara [Lanud] Sutan Sjahrir dipadati 28.000 peserta dari 37 provinsi di Indonesia. Turut hadir 14 gubernur dan 293 bupati/walikota dari seluruh Indonesia, utamanya Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menilai Penas memiliki peran sangat strategis, dari upaya konsolidasi bersama dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah ancaman krisis pangan global.
"Kegiatan Penas adalah upaya konsolidasi, kekuatan dan potensi pertanian, khususnya untuk menjaga ketahanan pangan nasional kita. Acara Penas harus menjadi puncak komunikasi emosional kita," katanya.
Penas sebagai salah satu ajang promosi tentang potensi pertanian Indonesia, perhelatan empat tahun sekali ini didukung pameran pembangunan dan pameran UMKM yang diikuti oleh sejumlah kementerian dan lembaga negara maupun pemerintah daerah dan stakeholders.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) memanfaatkan momen penting, untuk menampilkan sejumlah kisah sukses dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian melalui inovasi teknologi dan produk olahan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan], Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S], kelompok tani [Poktan] binaan UPT BPPSDMP hingga inovasi alat mesin pertanian [Alsintan] mahasiswa Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia [PEPI] Serpong.
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa bertani merupakan sarana untuk mendapatkan keuntungan, maka harus dibangun sistem bisnis pertanian yang kokoh dari hulu sampai hilir.
“Harus dibangun sistem agribisnis yang kokoh dimulai dari pemberdayaan petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pembangunan pertanian," katanya.
Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pertanian harus menjadi bisnis, berkelanjutan dan menarik. Pasalnya, pertanian bukan sekadar memenuhi kebutuhan sendiri, juga harus menghasilkan keuntungan bagi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian.
Angel, pengunjung Penas dari Pekanbaru, Riau mengaku antusias melihat mesin pemarut kelapa mini produksi dari PEPI Serpong.
"Bagi kami yang sering menggunakan kelapa untuk memasak, alat ini sangat berguna. Apalagi daya listriknya tidak terlalu besar dan harganya masih ramah di kantong," katanya.
Dia pun tertarik dengan olahan sabun serai dari SMKPP Sembawa, serta produk pameran lain yang diproduksi oleh sejumlah UPT Kementan di antaranya PEPI Serpong, SMKPPN Banjarbaru, SMKPPN Sembawa, Polbangtan Bogor, Polbangtan Malang, Polbangtan Medan, BBPP Binuang, BBPMKP Ciawi serta PHLN seperti YESS dan SIMURP. [andriwan/timhumaspepiserpong]
Padang of West Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
