Grand Design BPPSDMP, SDM Pertanian Harus Miliki Kemampuan `Soft Skill`

Indonesian Govt Focus of Professional Agricultural HR Development

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Grand Design BPPSDMP, SDM Pertanian Harus Miliki Kemampuan `Soft Skill`
PEMBUKAAN FGD: Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah memantau jalannya FGD setelah dibuka oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi [inset] Foto: BPPSDMP

Jakarta [B2B] - SDM pertanian Indonesia ke depan harus memiliki kemampuan soft skill mumpuni, karena hard skill merupakan ´sesuatu yang bisa diraih dan dipelajari´, Sementara soft skill merupakan ´atribut bawaan´ sebagai individu, yang diperoleh melalui interaksi dengan orang lain dan melatih kepekaan terhadap lingkungan.

"Kemampuan hard skill kita peroleh dari pendidikan formal mulai dari SD hingga perguruan tinggi serta pelatihan, magang, bimbingan teknis dan program sertifikasi. Soft skill adalah kepribadian serta atribut personal dan kemampuan komunikasi," kata Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah di Jakarta, Jumat [9/4] usai pembukaan Focus Group Discussion [FGD] Penyusunan Grand Design SDM Pertanian 2022 - 2045 [GDSDMP] oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.

Siti Munifah menambahkan bahwa kemampuan tersebut diharapkan oleh Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi untuk menopang Tiga Pilar SDM pada Kementerian Pertanian, khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] melaksanakan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan, yang juga menjadi perhatian Presiden RI Joko Widodo terhadap kemampuan soft skill bagi SDM Indonesia ke depan.

"Kemampuan soft skill menjadi penentu mengajak insan pertanian untuk menjadi penggerak atau digerakkan membangun pertanian, seperti halnya dilakukan penyuluh maka harus memiliki kemampuan soft skill untuk mendorong petani meningkatkan produktivitas," katanya.

Menurut Siti Munifah, hal itu sejalan dengan intruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang SDM pertanian sebagai pengungkit utama pembangunan pertanian nasional. 

"Mentan Syahrul menginstruksikan rancangan yang tepat, untuk mengetahui big picture dari kompetensi SDM yang dibutuhkan dari masing-masing subsektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan," kata Siti Munifah.

SDM fresh graduate, katanya lagi, mudah didapat namun kemampuan dan pemahamannya masih umum, sedangkan yang spesifik kompetensi ada kriterianya, dan itu berlangsung terus-menerus melalui interaksi dengan orang lain dan banyak pihak.

Sebagaimana diketahui, kemampuan soft skill ditentukan oleh kemampuan menempatkan diri dalam berbagai situasi, dasarnya adalah komunikasi yang meliputi enam kemampuan yakni persuasi, presentasi, negosiasi dan berbicara di depan umum, membaca body language lawan bicara, kemampuan menggunakan komunikasi verbal seperti intonasi nada, gestur, ekspresi wajah dan lainnya.

Dengan kemampuan soft skill pada GDSDMP 2022 - 2045 akan memperkokoh ketiga pilar SDM pertanian: penyuluhan, pelatihan dan pendidikan, yang harus kuat, karena di atas pilar ini pembangunan pertanian ditopang untuk bisa melesat mencapai target pembangunan sektor pertanian ke depan, utamanya hingga 2045.

"Dengan tiga pilar SDM pertanian, kita harus mampu hasilkan manusia profesional mandiri berdaya saing dan berjiwa entrepreneur tinggi. Pertanian tak lagi tanam petik jual, harus bisa menghasilkan uang dan bisnis berdasarkan market, termasuk membangun kerjasama kemitraan untuk menyerap produk petani," kata Siti Munifah.

Jakarta [B2B] - Indonesian agriculture SDM independent, professional and competitive became the target of the Directorate General of Extension and Development of HR Agriculture or BPPSDMP at the Indonesian Agriculture Ministry to compile the Grand Design for the Development of Agricultural Human Resources for 2022 to 2045, according to senior officials of agriculture ministry here on Friday [April 9].