Bersama DPR RI, Kementan Tingkatkan Kualitas Petani dan Penyuluh Kalbar

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bersama DPR RI, Kementan Tingkatkan Kualitas Petani dan Penyuluh Kalbar
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso [depan, ke-3 kiri] bersama petani dan penyuluh Kabupaten Melawi peserta Bimtek yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI dan Komisi IV DPR RI.

Melawi, Kalbar [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMK-PPN] Banjarbaru berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor pertanian, yang ditempuh melalui peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian di seluruh Indonesia, tak terkecuali  Kabupaten Melawi di Provinsi Kalimantan Barat.

Sekitar 170 orang, terdiri atas petani milenial dan penyuluh Kabupaten Melawi hadiri Bimbingan Teknis [Bimtek] Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh selama dua hari, 19 - 20 Mei 2022 di Kurnia Water Park, Nanga Pinoh, Melawi, Kalbar. 

Anggota Komisi IV DPR RI Yessi mengingatkan kepada para penyuluh selaku garda terdepan pembangunan pertanian wajib memberikan pendampingan sekaligus mampu menjadi teman, sahabat dan memberikan edukasi serta sosialisasi kepada petani, pekebun, dan peternak, khususnya di Kabupaten Melawi. 

Hal tersebut sejalan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pertumbuhan pertanian harus diikuti oleh SDM yang andal.

“SDM pertanian yang andal dapat meningkatkan bobot pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas petani dan penyuluh sebagai ujung tombak kegiatan pertanian,” kata Mentan Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [PPSDMP] Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa Bimtek sebagai wujud peningkatan kapasitas petani dan penyuluh mengembangkan pertanian dari hulu hingga hilir.

"Pembinaan dapat dilakukan melalui Bimtek dan pelatihan dari aspek kelembagaan, sarana prasarana, ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan dan atau permagangan, usaha dan jejaring kerja," kata Dedi. 

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Pemkab Melawi, Sartika menyambut baik Bimtek tersebut yang diharapkan mendongkrak kapasitas dan kemampuan petani dan penyuluh Melawi.

Sementara Kepala SMK-PPN Banjarbaru Budi Santoso mengingatkan tentang peran penting Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] guna mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas SDM pertanian untuk Indonesia yang makmur dan maju, dengan melibatkan seluruh stakeholder mulai dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa. 

“Kostratani merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian," katanya.

Menurut Budi Santoso, kegiatan Bimtek sangat relevan dalam upaya mendukung KostraTani dengan cara menambah pengetahuan terhadap SDM pertanian yang dalam hal ini adalah petani milenial dan penyuluh pertanian.

Legislator Yessi mengingatkan agar peserta Bimtek setelah kembali ke lapangan sudah memiliki gambaran bahwa inilah langkah awal dari keseriusan pemerintah berkolaborasi dari pusat hinga daerah.

"Bimtek sebagai bukti bahwa pemerintah hadir bagi keberlangsungan para petani di Indonesia, demikian pula dengan petani milenial jangan takut, jangan ragu, dan jangan gengsi untuk tetap bertani," kata Yessi. 

Pada Bimtek tersebut, para peserta mendapatkan materi berupa Strategi Agribisnis Pertanian bagi Pemula dan materi Manajemen Pertanian, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam berusaha tani. [timhumassmkppnbjb]

Melawi of West Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.