Kementan Pastikan Petani Harus `Okane Mochi`

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Kementan Pastikan Petani Harus `Okane Mochi`
BPPSDMP KEMENTAN: Kunjungan kerja di Purworejo, Jateng, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengunjungi P4S Okane Mochi Farm yang dikembangkan Suprayitno setelah kembali dari Jepang, yang terinspirasi peternakan modern di negeri sakura.

Purworejo, Jateng [B2B] - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian RI [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengunjungi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya [P4S] Okane Mochi Farm di  Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah pada Minggu [24/9].

Kehadiran Dedi Nursyamsi Kementan disambut oleh pemilik Okane Mochi Farm, Suprayitno, yang dilanjutkan dialog bersama dengan dialog bersama petani dan peternak wilayah Ngaglik kemudian mengunjungi areal peternakan.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi memaparkan kiat agar pertanian menjadi ´Okane Mochi´ dari bahasa Jepang, yang bermakna ´menghasilkan banyak keuntungan.´

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan saat ini pertanian menjelma menjadi bisnis yang menjanjikan. Pengelolaan pertanian telah dilakukan secara baik dengan mengadopsi teknologi.

"Teknologi dan digitalisasi di sektor pertanian mendorong tumbuh kembang dan nilai lebih yang didapat petani," katanya.

Mentan Syahrul mengajak insan-insan pertanian untuk terus mendorong agar sektor pertanian semakin maju, mandiri dan modern. "Pertanian harus memberikan manfaat yang besar kepada petani itu sendiri."

Dalam arahannya, Dedi Nursyamsi turut memotivasi para petani dan peternak yang hadir. Pertanian jangan sekadar memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga atau tetangga, tetapi harus meraih keuntungan sebanyak banyaknya.

"Petani harus okane mochi, petani berduit, petani yang banyak duit. Sesuai dengan nama P4S-nya, karena nama adalah doa," katanya.

Menurut Dedi Nursyamsi, untuk mewujudkan agribisnis peternakan menjadi sumber cuan, tentunya ada kiat-kiat tertentu.
Membangun kesinambungan agribisnis peternakan harus memperhatikan beberapa aspek.

"Pertama, pemilihan bibit unggul. Bibit berkualitas tinggi akan menjamin produktivitas yang bagus. Kedua, pakan, karena pakan adalah 70% faktor keberhasilan beternak," katanya lagi.

Pemilik Okane Mochi Farm, Suprayitno menerangkan asal muasal nama Okane Mochi yaitu dari bahasa Jepang yang berarti "Punya Uang". Dari nama tersebut, Suprayitno berharap usahanya dapat berkembang pesat dan menjadi sumber rezeki bagi banyak orang.

"Saya terinspirasi beternak setelah pulang dari Jepang. Di Jepang, jumlah ternak ribuan di satu peternakan. Saya rasa Purworejo mempunyai potensi luar biasa dan saya ingin mengembangkannya," kata Suprayitno.

Dia juga menambahkan, selain sebagai ladang mencari cuan, beternak kambing juga merupakan salah satu dari sunnah yang mengandung banyak keberkahan.

"Beternak kambing itu banyak mengandung keberkahan. Saya ingin keberkahan dan kebermanfaatan ini juga dirasakan oleh banyak orang," harap Suprayitno.

Sejauh ini, P4S Okane Mochi Farm fokus pada produksi susu, cempe atau anakan kambing, pakan dan juga pupuk dari limbah kotoran kambing. P4S Okane Mochi Farm juga sudah bekerjasama dengan 29 peternak di wilayahnya.

Purworejo of Central Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.