Kementan Gelar Sarasehan Petani Milenial 2022, Perkuat Jejaring Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Novita Cahyadi


Kementan Gelar Sarasehan Petani Milenial 2022, Perkuat Jejaring Pertanian
BPPSDMP KEMENTAN: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan sarasehan bertujuan terus memperkuat dan mempertajam jejaring petani milenial di tanah air.

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian akan menggelar Sarasehan Petani Milenial 2022 untuk memperkuat jejaring petani milenial ke seluruh Indonesia. Sarasehan akan diadakan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta Selatan selama tiga hari, 28 - 31 Agustus 2022 mendatang, yang dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.

"Sarasehan bertujuan terus memperkuat dan mempertajam jejaring petani milenial di Tanah Air," kata Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pwrtanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi kepada pers di Jakarta, Rabu [24/8].

Menurutnya, Sarasehan Petani Milenial 2022 akan mempertemukan petani dengan petani milenial dan penyuluh yang dikemas dalam kegiatan inovatif dan kolaboratif.

"Tujuannya, mendorong penumbuhan wirausahawan muda pertanian serta mendukung upaya ketahanan pangan nasional," katanya.

Kementan didukung pihak-pihak terkait, kata Dedi Nursyamsi, akan memberikan motivasi pada pelaku utama dan pelaku usaha pertanian agar mampu membuka lalu mendobrak peluang dan potensi agribisnis masing-masing. Jaringan koneksi dan kerjasama antar mereka bahkan tak dipungkiri bisa membuka akses bisnis antar mereka," kata Dedi Nursyamsi kepada pers didampingi Koordinator Program dan Kerjasama Pusdiktan BPPSDMP, Saptorini.

Langkah tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo tentang generasi milenial yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi, menjadikan peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar. 

“Sebanyak 85,62 persen di antara mereka merupakan pengguna internet dan berpeluang menjadi early adopter dari teknologi digital di sektor pertanian, sehingga akan sangat mendukung pengembangan jejaring di antara mereka” katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, petani milenial juga akan dipertemukan dengan offtaker yang diundang langsung oleh Kementan, bahkan beberapa di antaranya selaku eksportir. 

Keterlibatan petani dan penyuluh, katanya, untuk menumbuhkan peran aktif petani milenial, petani dan penyuluh dalam peningkatan produksi dan daya saing produk pertanian, pengembangan ekosistem kewirausahaan pertanian, membangun jejaring petani milenial antar wilayah, serta sebagai upaya antisipasi krisis pangan.

Dengan mengusung program unggulan Petani Milenial Akses KUR [Tani Akur] yang inovatif dan kolaboratif, sarasehan akan diisi kegiatan Pameran Produk Unggulan Pertanian dan Teknologi Smart Farming, Launching Program Unggulan Kementerian Pertanian, Penandatangan PKS dengan perbankan untuk pembiayaan melalui program Tani Akur, Forum Diskusi Program Petani Milenial Nasional, Petani dan Penyuluh, Peluncuran Program Agripreneur Indonesia (GRIN), Sharing Session Millenial Agripreneur, Petani dan Penyuluh, Tani Akur Business Matching, Motivational Session dan Team Building, Lomba video blogging (vlog), lomba foto dan lainnya hingga, malam keakraban/pentas seni.

Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.