3 - 6 Agustus, Kementan `Upgrade` Kompetensi 2.168 Penyuluh THL jadi PPPK

Indonesian`s Agriculture Ministry will Conducts a Million Farmer Training

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


3 - 6 Agustus, Kementan `Upgrade` Kompetensi 2.168 Penyuluh THL jadi PPPK
SERTIFIKASI PROFESI: Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi dialog interaktif dengan penyuluh terkait Sertifikasi Profesi melalui Agriculture War Room [AWR] Kementan didampingi Kapuslatan Leli Nuryati [kanan] Foto: BPPSDMP

Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI menggelar Sertifikasi Profesi [SP] pada 3-6 Agustus 2021 secara tatap muka [offline] dan virtual [online] kepada 2.168 penyuluh honorer [THL-TBPP] dari 266 kabupaten/kota di 33 provinsi, untuk upgrade kompetensi melalui SP memberi peluang penyuluh THL TBPP menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja [PPPK].

Momentum ugprade kompetensi dan pengembangan karier oleh Kementan pada 2021 sejalan instruksi dan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, agar kualitas SDM pertanian khususnya penyuluh selalu ditingkatkan, karena sektor pertanian sangat dinamis mengikuti perkembangan teknologi.

"Kualitas SDM pertanian harus selalu ditingkatkan, sebab pertanian harus terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, salah satu parameter tentu melalui sertifikasi maka momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Mentan Syahrul.

Menurutnya, peningkatan SDM dalam skala besar akan mendorong sektor pertanian kian memiliki daya saing, memberi manfaat bagi ekonomi dan kesejahteraan petani serta menjadi penopang dan berkontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Kebijakan Mentan Syahrul didukung Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] seperti dikemukakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa melalui sertifikasi profesi bagi penyuluh THL-TBPP, yang diinisiasi BPPSDMP bertujuan meningkatkan kompetensi dan pengembangan karier Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian [THL-TBPP] menjadi PPPK.

"Kementan memberi perhatian besar pada seluruh THL-TBPP. Mereka bisa menjadi PPPK setelah menjalani sertifikasi profesi, untuk itu, persiapkan diri sebaik mungkin agar hasilnya positif. Sertifikasi juga bukti kompetensi dan kualitas SDM pertanian untuk menjawab tantangan ke depan," kata Dedi Nursyamsi.

Program sertifikasi bagi penyuluh THL-TBPP, katanya, mengacu pada data sebaran yang belum lulus menjadi P3K sebanyak 2.168 orang pada 266 kabupaten/kota di 33 provinsi. Hingga saat ini, sektor pertanian nasional didukung 25.707 penyuluh berstatus Pegawai Negeri Sipil [PNS]; 369 statusnya Calon Pegawai Negeri Sipil [CPNS]; 11.590 berstatus PPPK dan 2.168 THL-TBPP.

"Keberhasilan sertifikasi menjadi penting. Penyuluh ikut menentukan keberhasilan program pembangunan pertanian. Mereka adalah garda terdepan peningkatan kualitas pertanian. Penyuluh adalah perantara dan penghubung informasi untuk dan dari petani," tegas Dedi.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP [Puslatan] Leli Nuryati menegaskan bahwa pengakuan kompetensi melalui SP harus diberikan pada penyuluh THL-TBPP.

"Pengakuan kompetensi harus diberikan pada THL-TBPP, meningkatnya kapasitas dan kompetensi SDM pertanian akan mendorong peningkatan produktivitas pertanian," kata Leli Nuryati.

Proses sertifikasi, katanya, berlangsung empat hari pada 3 - 6 Agustus 2021 secara virtual [online] bagi 1.898 orang dan 270 orang melalui tatap muka [offline].

Komposisi peserta, 259 orang dari Provinsi Sulawesi Selatan; 180 dari Sulawesi Tenggara; 9 dari Kalimantan Barat; 6 dari Nusa Tenggara Barat [NTB]; 5 dari Sumatera Barat; 3 dari DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Sementara tingkat pendidikan peserta terdiri atas 903 Sarjana Strata 1 [S1], 151 Diploma Tiga [DIII] dan 1.114 lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas [SLTA].

Leli Nuryati menambahkan untuk mempermudah  implementasi teknis maka kegiatan SP diadakan oleh Balai Pelatihan Pertanian [BPP] dan Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] yang dibagi dalam sembilan zonasi. 

Kegiatan sertifikasi khusus Sumatera dipusatkan di BPP Jambi dan BPP Lampung; Jawa tersebar di BBPKH Cinagara dan BBPP Lembang dan BBPP Batu; Bali dan NTB terpusat di BBPP Ketindan; Nusa Tenggara Timur [NTT] di BBPP Kupang; Kalimantan di BBBP Binuang; dan 10 provinsi di kawasan timur Indonesia terpusat di BBPP Batangkaluku. [Syawal]

Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.