BPPSDMP Kementan Monitor dan Evaluasi Persiapan Penas XV di Banda Aceh
Indonesian Farmers and Fishermen Exhibition in Aceh on 6 - 11 May 2017
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai penanggungjawab Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA 2017) akan melakukan monitoring dan evaluasi persiapan menjelang pelaksanaan 6 - 11 Mei 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
"Sebagai kegiatan nasional yang melibatkan 35 ribu petani dan nelayan dari seluruh Indonesia maka diperlukan public awareness mengenai tujuan dan rangkaian kegiatan Penas 2017, mulai saat ini panitia pusat bersama panitia daerah perlu menyiapkan bahan-bahan informasi dan publikasi Penas," kata Kepala BPPSDMP Kementan, Pending Dadih Permana kepada pers di Jakarta pada Senin (21/11).
Dia menambahkan Penas KTNA merupakan metode penyuluhan akbar yang digagas oleh para tokoh petani dan nelayan sejak 1971, sebagai forum pertemuan petani nelayan dan petani hutan sebagai wadah kegiatan belajar mengajar, tukar menukar informasi, dan berbagi pengalaman.
Tujuan lainnya, kata Pending, pengembangan kemitraan dan jejaring kerjasama antara para petani nelayan dan petani hutan, peneliti, penyuluh, pihak swasta dan pemerintah sehingga dapat membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta kemandirian sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Sesuai Keputusan Menteri Pertanian RI melalui Permentan No 692/Kpts/OT.050/2016 tentang Penyelenggaraan dan Pembentukan Panitia Penas KTNA 2017 untuk meningkatkan motivasi dan kegairahan petani-nelayan dan hutan serta masyarakat pelaku agribisnis yag berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.
"Penas KTNA 2017 juga akan dihadiri perwakilan petani nelayan ASEAN, asosiasi, organisasi profesi pertanian, penyuluh, peneliti, aparatur negara, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Pending yang didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Fathan A Rasyid.
Anggaran Rp120 Miliar
Ketua KTNA Winarno Tohir mengatakan Penas KTNA yang diadakan setiap tiga hingga lima tahun sekali, dan untuk Banda Aceh jumlah peserta akan mencapai tiga kali lipat dari Penas 2014 di Malang, Jawa Timur yang diikuti 11.000 peserta.
"Peserta utama sekitar 70 persen, peserta pendamping 15 persen, dan sisanya adalah peninjau," kata Winarno.
Sekretaris Daerah Provinsi Aceh, Dermawan MM mengatakan pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran Rp120 miliar untuk Penas KTNA 2017 yang dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh berkapasitas 60.000 peserta dan sejumlah tempat di Kabupaten Aceh Besar.
"Aceh tergolong jarang mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah kegiatan berskala nasional, dan penetapan Banda Aceh sebagai tuan rumah sangat membanggakan kami," kata Dermawan.
Menurutnya, Pemprov Aceh sangat mendukung Penas-KTNA 2017 dengan membangun sejumlah infrastruktur, dan mendorong warga menyediakan rumah-rumah mereka sebagai tempat penginapan peserta yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Besar dan sembilan kecamatan di Banda Aceh.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Ministry through the Agency for Agricultural Extension and Human Resources Development (AAEHRD) as the agency responsible of National Farmers and Fishermen Exhibition (2017 Penas KTNA) will monitor and evaluate the activities ahead of 6-11 May 2017 at Banda Aceh's Harapan Bangsa Stadium in Aceh Province, according to senior official of the ministry.
"As the national event will be attended by 35 thousand participants from across the country will require public awareness about the goals and series of activities of 2017 Penas KTNA from today the central committee with local committee should prepare information materials and publications," Director General of AAEHRD, Pending Dadih Permana told the press here on Monday (11.21.16).
He added, the 2017 Penas KTNA become grand extension method that was initiated by the leaders of farmers and fishermen since 1971, as a communication forum of farmers and fishermen, center of teaching and learning activities, exchange information and share their experiences.
Mr Permana added, another main goal is the development of partnerships, networks of farmers and fishermen, researchers, extension workers, private companies and governments so as to evoke the spirit of self-reliance and responsibility and support the development of agriculture, fisheries and forestry.
According to the Ministerial Decree Number 692/Kpts/OT.050/2016 about activities and establishment of 2017 Penas KTNA committee to increase the motivation and enthusiasm of farmers, fishermen, communities and entrepreneurs to establish mutually beneficial partnership and sustainable.
"2017 Penas KTNA will be attended by representatives of the ASEAN, associations, professional organizations, trainers, researchers, state officials, and stakeholders," Mr Permana said who was accompanied by Director of Agricultural Extension Center, Fathan A Rasyid.
Budget Activities
Chairman of KTNA, Winarno Tohir said the 2017 Penas KTNA said number of participants in capital of Aceh Province will reach a tripling of similar activities in Malang District of East Java Province in 2014, which was attended by 11,000 participants.
"The main participants around 70 percent, 15 percent of participants companion, and the rest are observers," Mr Tohir said.
Provincial Secretary of Aceh, Dermawan MM said the provincial government allocated budget of 120 billion rupiah for 2017 KRNA Penas in Harapan Bangsa Stadium of Banda Aceh city which can accommodate 60,000 participants, and number of places in Aceh Besar district.
"Aceh is relatively rare to host national events, and Banda Aceh are set as event organizers made us very proud," he said.
According to him, the Aceh Provincial Government supports the 2017 Penas KTNA by building infrastructure, and asked residents to provide their homes for accommodation of participants spread across seven subdistricts in Aceh Besar District and nine subdistricts of Banda Aceh.
