Mentan Ajak Petani & Penyuluh DIY Tingkatkan Produksi dan Produktivitas

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Mentan Ajak Petani & Penyuluh DIY Tingkatkan Produksi dan Produktivitas
BPPSDMP KEMENTAN: Mentan Amran Sulaiman [ke-4 kiri] menyerahkan bantuan Kementan bagi Provinsi DIY untuk 2024 berupa benih padi senilai Rp5,1 miliar, padi biofortifikasi Rp3,9 miliar dan benih jagung Rp28,8 miliar.

Bantul, DIY [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong para petani di Provinsi DI Yogyakarta [DIY] khususnya Kabupaten Bantul segera mempercepat masa tanam pada Januari 2024. Percepatan tanam harus dilakukan, mengingat saat ini hampir semua provinsi di Indonesia sudah mulai turun hujan.

Hal tersebut disampaikan Mentan Amran saat menghadiri Pembinaan Penyuluh Pertanian di GOR Sultan Agung, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu [24/1]. Sebelumnya, Mentan Amran melakukan pertanaman di lokasi tanam padi IP 400 pada lahan kelompok tani [Poktan] Barokah di Desa Blawong Trimulyo, Kecamatan Jetis, Bantul, DIY.

"Alhamdulillah sudah turun hujan. Saya sudah dua kali menjabat menteri pertanian dan berhasil mencapai swasembada. Target kita bukan lagi swasembada. Mimpi besar kita menjadi eksportir. Kita pengendali pangan dunia sehingga diperhitungkan negara-negara lain," katanya.

Saat ini, ungkap Mentan, yang kita kejar adalah jangan sampai terjadi kekurangan pangan, makanya kita kejar produksi dulu. Kondisi di belahan dunia, saat ini ada 10 negara yang kelaparan dan Indonesia rentan kelaparan.

"Usaha yang harus segera dilakukan adalah akselerasi percepatan tanam. Kami juga sudah keliling untuk memastikan apakah sudah tanam atau belum," kata Amran.

Mentan menegaskan, krisis pangan akan melompat pada krisis politik dan krisis sosial, hal itu sangat mengkhawatirkan. Selain itu, penduduk bertambah 3,5 juta per tahun dan membutuhkan pangan, sedangkan lahan tidak bertambah sehingga sulit mengejar laju pertumbuhan penduduk, maka yang harus dilakukan adalah ekstensifikasi dan intensifikasi.

"Ekstensifikasi dengan Food Estate dan ini sudah berhasil. Pertanian bukan untuk diperdebatkan tapi diperjuangkan sehingga menghasilkan pangan bagi seluruh rakyat," katanya.

Anggaran Pupuk
Guna mewujudkan Indonesia mencapai kembali swasembada, langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah RI adalah penambahan anggaran pupuk sebesar Rp14 triliun oleh Presiden RI Joko Widodo dan penyuluh juga sudah mendapat tambahan Biaya Operasional Penyuluh [BOP].

Menurutnya, Indonesia pernah mencapai tiga kali swasembada pada 2017, 2019 dan 2020. Mimpi besar menjadi negara pengekspor, maka kita harus saling bahu membahu dan bersinergi di semua sektor sehingga tidak lebih 10 tahun, Indonesia bisa kembali swasembada dan mengekspor pangan.

"Sekarang kami datang memberikan bantuan dan menyelesaikan masalah di Yogyakarta," katanya.

Terakhir, Mentan mengharapkan petani jangan dipersulit lagi untuk mengambil pupuk bersubsidi. Apabila menggunakan Kartu Tani, cukup menyerahkan KTP.

"Para pengecer pupuk jangan menyulitkan petani, kalau mempersulit maka ijinnya akan dicabut. Kalau mau berhasil layani petani dengan ikhlas," ungkap Mentan Amran.

Dia mengingatkan semua pihak bahwa kalau mau sukses jangan mengeluh dan meminta, karena hal itu adalah  perbuatan hina.

"Pupuk dipenuhi, bantuan diluncurkan maka petani seluruh Indonesia akan tersenyum," katanya lagi.

Pemprov DIY
Wakil Gubernur DIY, KGPA Pakualam X mengapresiasi kehadiran Mentan Amran Sulaiman beserta jajarannya di Kabupaten Bantul, karena merupakan kesempatan bagi DIY untuk memajukan visi pertanian Indonesia.

Wagub DIY mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi [Pemprov] DIY telah berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan pangan sebesar 37,65 juta ton.

"DIY juga menetapkan capaian target produktivitas pada 2024 untuk padi dengan luas tanam 122 ribu hektar, untuk produksi 649 ribu ton dan jagung 64 ribu Ha untuk produksi 237 ribu ton," kata Wagub Pakualam X.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa penyuluh adalah garda terdepan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung nasional.

"Penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada pangan nasional," katanya.

Menurut Pakualam X, penyuluh harus terus mendampingi petani baik susah maupun senang, untuk mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung.

"Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh dapat berkolaborasi di lapangan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian sehingga swasembada pangan dapat kita raih," tegasnya.

Sebagai informasi, kegiatan pembinaan penyuluh dan petani dihadiri 20 ribu peserta terdiri atas petani, penyuluh, Babinsa, POPT, KTNA, P4S, kios pupuk, distributor pupuk, camat dan kepala desa. Selain itu juga hadir Kasatgas Pangan, Pangdam V Diponegoro, Kapolda, Danrem Yogya, Direktur Pupuk Indonesia, Bupati Bantul, Wagub Gunung Kidul, Jajaran Forkopimda Provinsi DIY dan Kabupaten Bantul, serta Kepala Dinas Pertanian Provinsi DIY dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten se-Provinsi DIY.

Kegiatan diawali Bimbingan Teknis [Bimtek] Gerakan Tani Pro Organik Mendukung Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional, Bazar Pupuk oleh PIHC dan penayangan video tentang simulasi penebusan pupuk bersubsidi melalui KTP dan penyerahan sejumlah bantuan berupa benih bibit kepada petani sebesar Rp37,83 miliar. [ekosaputra/timhumas bppsdmpkementan]

Bantul of Yogyakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.