Penguatan BPP, PPIU Jabar Koordinasi Program YESS di Tasikmalaya

Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Penguatan BPP, PPIU Jabar Koordinasi Program YESS di Tasikmalaya
EMPAT PROVINSI: Agenda utama Program YESS adalah penguatan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, yang berupaya meningkatkan kapasitas BPP menjadi Business Development Service Provider [BDSP]

Tasikmalaya, Jabar [B2B] - Kementerian Pertanian RI mengutus Tim PPIU Jabar dipimpin Nazarudin mewakili Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti melakukan audiensi dengan Sekda Pemkab Tasikmalaya, Muhammad Zen mewakili Bupati H Ade Sugianto, pada kesempatan terpisah, juga bertemu dengan Ketua Kadin Tasikmalaya, H Cecep D Abdul Qoyum di Singaparna, belum lama ini.

Capaian utama dari kegiatan koordinasi dan supervisi tersebut, Sekda Muhammad Zen menyatakan antusias pada Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] mendukung pengembangan wirausahawan muda pertanian di Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Tasikmalaya.

"Sekda Tasikmalaya menyambut antusias kegiatan koordinasi dan supervisi Tim PPIU Jabar, bahkan beliau akan berupaya mendukung dengan anggaran daerah, melalui APBD II nantinya," kata Nazarudin melalui keterangan tertulis dari Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan BPPSDMP] yang diterima B2B, Minggu [5/7].

Sementara Kadin Tasikmalaya sepakat akan memberikan dukungan dan siap sinergi dengan program YESS di Tasikmalaya. "Kebetulan, beliau sedang menggarap program Kampung Produktif setelah Tim PPIU Jabar menguraikan Program YESS kepada koordinator BPP dari seluruh kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya."

Sebelumnya diberitakan, Kepala Pusdiktan BPPSDMP, Idha WA selaku Direktur Program YESS menyatakan bahwa YESS merupakan sinergi program International Fund For Agricultural Development [IFAD] dengan Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] di bawah koordinasi Pusdiktan.

Menurutnya, agenda utama Program YESS adalah penguatan Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] di empat provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. YESS berupaya meningkatkan kapasitas BPP menjadi Business Development Service Provider [BDSP]. Sementara kegiatan di wilayah target YESS di bawah koordinasi dan supervisi Provincial Project Implementation Unit [PPIU] seperti halnya PPIU Jabar diketuai Nazarudin.

Direktur Program YESS, Idha WA menambahkan BDSP diharapkan menjadi Penyedia Jasa Konsultasi Usaha yang mempromosikan pemuda pedesaan mengembangkan agribisnis mereka melalui pelatihan dan pengawasan bisnis, fasilitasi pengusaha muda/pemuda perdesaan mengakses pasar, input pertanian, dukungan keuangan dan membantu pemuda pedesaan untuk sinergi dengan pemangku kepentingan terkait manajemen rantai pasok.

Hal itu sejalan dengan instruksi dan kebijakan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa sektor pertanian merupakan garda terdepan pembangunan nasional dalam penyediaan pangan pokok dan menangkal krisis pangan. 

"Sektor pertanian harus selalu produktif menyediakan pangan bagi 267 juta penduduk. Terlebih di tengah pandemi Covid-19, pertanian tidak boleh berhenti. Harus selalu produktif dan adaptif sesuai tuntutan jaman," kata Idha WA mengutip instruksi Mentan Syahrul.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengemukakan tentang peran vital SDM pertanian sebagai penggerak dan agen pembangunan pertanian. Langkah tersebut dimulai dari BPP sebagai sentra Komando Strategis Pembangunan Pertanian [Kostratani]. 

"BPP sebagai KostraTani merupakan pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan.  Melaksanakan peran sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan," katanya.

Ada 15 kabupaten di empat Provinsi yang menjadi lokasi program YESS yakni Jawa Barat meliputi kabupaten Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya dan Subang; Jawa Timur [Malang, Pasuruan, Tulungagung dan Pacitan]; Kalmantan Selatan [Banjar, Tanah Laut, dan Tanah Bumbu]; dan Sulawesi Selatan [Bantaeng, Bone, Bulukumba dan Maros]. [Vtr]

Tasikmalaya of West Java [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.