Program YESS, Dukung Efektifitas Pencapaian Out Come
Millennial Farmers are the Target of Developing Indonesian Agricultural HR
Reporter : Kemal Agus Praghotsa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta [B2B] - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kerap kali menegaskan dalam kondisi saat ini, sektor pertanian menjadi ujung tombak pembangunan nasional di tengah pandemi Covid - 19, produksi pertanian tetap meningkat.
"Hanya sektor pertanian yang mengalami peningkatan PDB sebesar 16,24% di kuartal pertama ke kuartal kedua, diikuti pada kuartal kedua ke ketiga, pertanian tetap meningkat 2,15%. Hal ini menunjukkan petani tetap berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," kata Mentan Syahrul.
Dedi Nursyamsi selaku Kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] juga mengungkapkan pentingnya peran serta generasi muda dalam meneruskan pembangunan pertanian. Tidak bisa dipungkiri lagi, saat ini petani Indonesia didominasi oleh usia lanjut hingga Kementan terus mengupayakan regenerasi petani untuk memastikan sektor pertanian terus berjalan.
"Kami yakin petani milenial mampu menggerakan roda pembangunan pertanian Indonesia. Selain cerdas, petani milenial juga inovatif. Mereka selalu menemukan bagamaina cara untuk meningkatkan produksi, menjual produk pertanian dengan produktivitas, kualitas dan kontinuitas yang terus meningkat," kata Dedi.
Dedi menambahkan sudah saatnya generasi milenial ikut berperan melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian yang telah diupayakan oleh petani terdahulu. "Salah satu upaya mempercepat regenerasi petani melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Service [YESS] yang berfokus menjaring generasi milenial di pedesaan untuk menjadi petani serta berwirausaha dipertanian milenial," tambahnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian selaku Direktur program YESS, Idha Widi Arsanti menjelaskan program YESS merupakan salah satu keberhasilan Indonesia, yakni Kementan dalam negosiasi dilembaga international (IFAD). Tak hanya fokus pada penumbuhan minat generasi milenial untuk menjadi petani, melainkan fokus terhadap penumbuhan wirausaha pertanian mileinal.
"Karena generasi milenial adalah generasi penerus yang menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun orang lain. Dalam pelaksanaan program YESS melakukan seleksi CPCL penerima manfaat program secara ketat agar penerapan proses pembelajaran sistemik baik substansif maupun mental melalui pelatihan, workshop, seminat, inkubator bisnis, magang, teaching factory maupun interaksi langsung dengan BPP/P4S maupun dunia usaha," katanya saat kegiatan Pembinaan dan Pengawalan Program YESS di Bali akhir minggu lalu.
Di hadapan penanggung jawab program YESS Provinsi Jabar, Jateng, Kalsel, dan Sulsel serta beberapa konsultan YESS Pusat, Direktur program YESS mengingatkan betapa pentingnya penguatan manajemen, baik dalam hal manajemen program/kegiatan, waktu, anggaran, stakeholder, HRD, komitmen, kualitas serta metode yang akan diterapkan untuk mencapai tujuan, yakni lahirnya petani serta wirausaha pertanian milenial dalam jumlah besar.
Agar menambah khasanah dibidang wirausaha pertanian, hadir narasumber yang kompeten dibidangnya, yakni Syukur Irwantoro dari kementan, I Wayan Alit Artha Wiguna (Founder Cau Chocolatte) dan A.A. Gede Agung Wedhatama (PT. Wedhatama Sukses Makmur dan DPM/DPA Bali. Ketiga narasumber membagikan pengalamannya terkait penerapan manajemen serta taktik sukses mengelola usaha.
Jakarta [B2B] - Indonesian government in the next five years prioritizes the development of human resources that are ready to face globalization in the era of industrialization 4.0, carry out its role to develop millennial farmers who understand information and communication technology, according to the senior official of the agriculture ministry.
