Bangun SDM Desa, Apdesi Paser Kaltim akan Studi Tiru di BBPP Binuang

Indonesia Binuang`s Agricultural Training Center Support Borneo Farmers

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Bangun SDM Desa, Apdesi Paser Kaltim akan Studi Tiru di BBPP Binuang
BBPP BINUANG: Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati kerapkali turun langsung mendukung kegiatan pelatihan bagi SDM pertanian wilayah Kalimantan, untuk meningkatkan potensi SDM pertanian khususnya di wilayah pedesaan.

Tapin, Kalsel [B2B] - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia [Apdesi] wilayah Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur [Kaltim] akan menggelar Studi Tiru pada BBPP Binuang, selaku Unit Pelaksana Teknis [UPT] Pelatihan dari Balai Besar Pelatihan Pertanian [BBPP] Kementerian Pertanian RI.

Rencana tersebut dimatangkan oleh Juhri Hamdani, Kepala Desa Sangkuriman dari Kecamatan Paser Balengkong mewakili Apdesi Kaltim wilayah Paser dengan mengunjungi Kampus BBPP Binuang di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan [Kalsel].

Kunjungan Apdesi Paser diterima oleh Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati yang diwakili Sub Koordinator Program BBPP Binuang, Agus Sumantri dan Manajer Divisi Tota Toto Naibaho dan Widyaiswara Budiono.

Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati menyambut baik seraya mengapresiasi Apdesi Kaltim menggandeng Kementan, dalam hal ini BBPP Binuang sebagai wadah peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian Kalimantan.

Komitmen BBPP Binuang sejalan komitmen Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pemerintah desa memiliki peranan penting dalam pembangunan pertanian, bahkan peran kepala desa tak kalah penting dari jabatan-jabatan di atasnya. 

“Kepala desa sama pentingnya dengan camat, bupati, gubernur, atau menteri sekalipun, untuk itu, pemerintah desa harus dapat berperan aktif menggerakkan roda pembangunan pertanian," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. 

"Imbasnya tentu peningkatan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian berkembang, kembangkan dahulu kualitas SDM-nya," katanya.

Dedi Nursyamsi meminta pemerintah desa untuk tidak ragu membangun pertanian di wilayahnya, apalagi telah terbukti, pertanian menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional di masa pandemi. 

Apdesi merupakan organisasi kemasyarakatan yang beranggotakan kepala desa dan perangkat desa, baik  aktif maupun purnabakti yang mempunyai peran sebagai penguat kelembagaan untuk memajukan organisasi dan kesejahteraan masyarakat anggotanya.

Kepala BBPP Binuang, Yulia Asni Kurniawati mengakui sangat tepat upaya dan langkah Apdesi Kaltim bermitra dengan pihaknya.

"Di sini, kami sudah siapkan model pembelajaran dari hulu sampai hilir, hingga model korporasi yang telah dikembangkan Kementan, yakni D´Corp Agribisnis," katanya lagi.

Selain itu, kata Yulia AK, BBPP Binuang telah menyiapkan model pembinaan melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya [P4S] pada P4S Muda Berkarya, untuk mendukung pemasaran satu pintu, yang lokasinya tak jauh dari Kampus BBPP Binuang.

Pada kunjungan di BBPP Binuang, Kades Juhri Hamdani didampingi oleh Sub Koordinator Program BBPP Binuang, Agus Sumantri dan Manajer Divisi Tota Toto Naibaho dan Widyaiswara Budiono mengunjungi P4S Muda Berkarya yang dipimpin Maulana Akbar.

Sebagaimana diketahui, P4S Muda Berkarya yang merupakan binaan BBPP Binuang, belum lama ini, meraih Penghargaan ´Program Kampung Iklim [Proklim] Sasangga Banua dan Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat tahun 2022´ dari Gubernur Kalimantan Selatan [Kalsel] H Sabirin Noor di Kota Banjarbaru pada penghujung 2022 lalu.

P4S yang berlokasi di Desa Pulau Pinang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin merupakan salah satu dari 30 desa yang meraih Sertifikat Proklim tingkat kabupaten, 86 desa masuk kategori Proklim Madya, 22 desa untuk kategori Proklim Pratama. Sementara tujuh desa dari Kabupaten Balangan, Banjar, Kotabaru, Tanah Laut dan Tapin meraih trofi Proklim Utama atau total 147 desa di seluruh Kalsel. [agus/timhumasbbppbinuang]

Tapin of South Borneo [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.