Polbangtan Kementan Sinergi Literasi LOVE dan Mekanisasi bagi Swasembada

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Polbangtan Kementan Sinergi Literasi LOVE dan Mekanisasi bagi Swasembada
POLBANGTAN BOGOR: Wakil Direktur II Polbangtan Bogor, Rudi Hartono [kanan] hadir pada Live of Agriculture Virtual Literacy disingkat LOVE yang dipusatkan di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Indramayu, Jabar (B2B) - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Balai Perpustakaan dan Literasi Pertanian bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menggelar kegiatan literasi bertajuk Live of Agriculture Virtual Literacy disingkat LOVE dengan tema ´Pemanfaatan Alsintan Mendukung Swasembada Pangan´ pada Rabu (2/7).

Kegiatan literasi online dipusatkan di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, yang berlangsung di Koperasi Pertanian Modern Sri Unggul Sejahtera. 

Upaya Polbangtan Bogor sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam menjaga ketahanan dan menstabilkan produksi pangan nasional.  

Mentan Amran Sulaiman mendorong sinergi mekanisasi seperti drone, traktor autonomous tractor dan kecerdasan artifisial (AI) dan peningkatan SDM - termasuk literasi digital - khususnya untuk menarik generasi milenial untuk menggeluti dunia pertanian.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian - Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, penguasaan inovasi dan teknologi merupakan pondasi utama untuk mencapai target Kementan dan mengantisipasi krisis pangan.  

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, kegiatan yang digelar secara daring (online) tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, hingga pelaku koperasi pertanian. 

Dalam sambutannya, Kepala Balai Perpustakaan dan Literasi Pertanian, Eko Nugroho menekankan peran strategis Alsintan dalam mendorong produktivitas sektor pertanian nasional.

“Pemanfaatan Alsintan mampu meningkatkan efisiensi kerja petani sekaligus menekan biaya produksi hingga 50 persen," katanya. 

Ke depan, ungkap Eko Nugroho, teknologi pertanian akan semakin maju - petani cukup menggunakan remote control untuk mengoperasikan alat dari jarak jauh.

Polbangtan Bogor
Sementara itu, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, mengemukakan, lokasi kegiatan pada salah satu kawasan Pertanian Modern di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang merupakan salah satu wilayah binaan BPPSDMP Kementan.

Menurutnya, kawasan tersebut menjadi contoh nyata dalam upaya konsolidasi lahan petani serta penguatan kelembagaan ekonomi melalui koperasi. 

“Hingga kini, sudah ada lima koperasi Pertanian Modern yang berdiri di Indramayu," ungkap Yoyon Haryanto.

Kendati demikian, ungkapnya lagi, tantangan utama ke depan, adalah bagaimana mengelola lahan dalam skala besar dengan efisien melalui mekanisasi.

Dalam sesi pemaparan, Direktur Alsintan Pra Panen, Fausiah T Ladja, mengatakan bahwa urgensi penerapan mekanisasi pertanian semakin tinggi, seiring berkurangnya tenaga kerja sektor pertanian di lapangan. 

Fausiah T Ladja juga menyoroti bahwa belum semua SDM pertanian memiliki keterampilan yang memadai untuk mengoperasikan Alsintan.

Ketua Koperasi Pertanian Modern ´Sri Unggul Sejahtera´, Haji Taryono, turut berbagi pengalaman tentang kehadiran Alsintan telah membawa dampak signifikan terhadap kecepatan dan efisiensi kerja para petani. 

"Proses kerja di lapangan menjadi lebih cepat dan hemat tenaga. Ini sangat membantu kami, terutama di musim tanam dan panen yang biasanya padat dan melelahkan,” katanya.

Wakil Direktur III Polbangtan Bogor, Rudi Hartono yang turut hadir sebagai narasumber menegaskan komitmen pihaknya, mendukung program pertanian modern melalui pengerahan  mahasiswa untuk terlibat langsung dalam Praktik Kerja Lapangan (PKL). 

"Upaya tersebut merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat," katanya.

Dengan terselenggaranya kegiatan LOVE, ungkap Rudi Hartono, diharapkan terjadi peningkatan pemahaman di kalangan petani, mahasiswa dan pelaku pertanian lainnya terhadap pentingnya literasi digital dan teknologi pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan nasional. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]

Indramayu of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.