Genta Organik, Kementan Latih Ribuan Widyaiswara dan Penyuluh

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Agriculture Ministry

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Genta Organik, Kementan Latih Ribuan Widyaiswara dan Penyuluh
BPPSDMP KEMENTAN: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat membuka soft launching ToT Genta Organik untuk mendorong petani memanfaatkan pupuk organik.

Bogor, Jabar [B2B]- Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian [BPPSDMP] terus menggelorakan Gerakan Tani Pro Organik [Genta Organik], dengan melatih ribuan Widyaiswara, penyuluh, dosen dan guru untuk menjadi trainer [pelatih]. 

Melihat harga pupuk anorganik yang semakin mahal, sudah saatnya petani kembali pada organik, hayati dan Pembenah Tanah. Karena itu, Genta Organik lahir sebagai solusi pupuk mahal. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan ancaman dunia besar sekarang ini dan sudah sangat berbahaya. Dengan segala upaya harus ditemukan langkah yang benar untuk memperbaiki.

"Jika cost produksi bisa ditekan dan keuntungan petani bisa ditingkatkan, disinilah Pertanian berperan, " tuturnya. 

Diakuinya, petani bahkan lahan pertanian menunggu langkah-langkah perbaikan, yang mampu menyelamatkan pertanian Indonesia. 

Ditambahkan Mentan, merubah cara pandang dan kemauan, langkah selanjutnya adalah rencana aksi dan pendampingan penuh [coaching] oleh penyuluh pertanian hingga pemerintah agar Genta Organik ini bisa berjalan dan dilakukan petani. 

Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP Kementan mengatakan Genta Organik sebagai gerakan pertanian organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal.

Selain itu, Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

"Genta organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk anorganik. Boleh menggunakan pupuk kimia, tapi dengan ketentuan tidak berlebihan atau mengikuti konsep pemupukan berimbang," kata Dedi. 

Adapun tujuan Genta Organik adalah menyuburkan tanah Indonesia untuk meningkatkan produksi pertanian di saat harga pupuk mahal, menerapkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Untuk menggelorakan semangat Genta Organik ini sampai ke tingkat petani, BPPSDMP pun menggelar Training of Trainer [ToT] Genta Organik untuk Widyaiswara, Penyuluh, Dosen dan Guru, 08-10 Desember 2022 yang digelar secara hybrid. 

"Kegiatan pelatihan ini sebagai solusi pupuk mahal. Jika pupuk hayati organik dan pembenah tanah dilakukan berimbang bisa menggenjot produktivitas tanah kita, " tuturnya. 

Dedi merinci, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 18 ribu orang yang berdiri dari penyuluh, widyaiswara guru dan dosen. Menghadirkan para narasumber dari ahli BSIP, Univ Pajajaran temasuk PT Riset Perkebunan serta Duta Petani Milenial dan Andalan yang memiliki kegiatan luar biasa membangun gerakan tani organik.

Pelatihan pun dilakukan secara hybrid di beberapa titik kumpul seperti kostrawil, kostrada dan lainnya yang difasilitasi oleh Perhiptani, DPM/DPA. "Genta organik siap mewujudkan swasembada pangan demi kedaulatan pangan, " tutupnya.[tika/timhumassekretbppsdmp]

Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural training in Indonesia such as the Agricultural Training Center of Indonesia Agriculture Ministry across the country so the ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of agricultural training, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through agricultural training, we connect farmers with technology and innovation so that BBPP meet their needs and are ready for new things," Limpo said.